Cerita Misteri Hantu Jeruk Purut Beserta Asal Usulnya

Cerita Misteri Hantu Jeruk Purut Beserta Asal Usulnya - Pasti Anda sudah pernah dengan hantu jeruk purut? Ya saking banyaknya kisahnya diperbincangkan sampai-sampai ada film yang mengangkat cerita tentang hantu TPU jeruk purut. Sebagai penonton yang pernah menyaksikan tentunya kita kerap bertanya-tanya apakah cerita tersebut merupakan kisah nyata atau sekedar cerita horor yang diada-ada dan fiktif berlaka.

Untuk itu catatan di bawah ini sengaja kita publikasikan sebagai upaya mencari tahu asal usul cerita hantu di TPU jeruk purut. Jeruk Purut yang kerap dikaitkan dengan kisah mistis sebenarnya merupakan tempat pemakaman umum (TPU) di daerah Jakarta Selatan. Area pemakaman yang luasnya lebih dari 9 hektare selain dikenal sebagai pemakaman luas juga dikenal sebagai tempat paling seram di jakarta.

Bukan hanya karena keadaannya yang sepi namun karena banyaknya penampakan dan cerita hantu yang sering terjadi di lokasi tersebut.
Jenis Hantu yang Menghuni TPU Jeruk Purut

Sebagian besar masyarakat menganggap jika hantu jeruk purut hanya mengacu pada cerita film yang pernah diputar di layar lebar pada tahun 2006 silam yakni sosok hantu pastur seram yang digambarkan kepalanya terlepas dari badan. Padahal jauh sebelum film horor tersebut dibuat cerita tentang keangkeran TPU Jeruk Purut sangat terkenal di Jakarta. Beberapa hantu yang diyakini menjadi penghuni pemakaman umum tersebut diantaranya adalah sebagai berikut.

Hantu Postur kepala Buntung
Kisah yang telah melegenda ini memang sudah cukup lama beredar sebelum tahun 90-an. Beberapa sumber menyebutkan bahwa suatu malam seorang penjaga TPU Jeruk Purut tengah melakukan kegiatan seperti biasa yakni berkeliling pemakaman untuk mengontrol keamanan sekitar.

Genderuwo
Rupanya tak hanya hantu berkepa buntung yang menjadi penghuni TPU Jeruk Purut, terbukti atas penuturan penjaga lainnya yang mengaku pernah melihat sosok hantu bertubuh tinggi besar serta berbulu lebat di sekujur tubuhnya.

Selain ketiga jenis hantu yang kerap menampakkan diri di area TPU Jeruk Purut sebenarnya masih banyak, beberapa diantaranya ialah makhluk gaib jenis kuntilanak, siluman ular, wanita tua, hingga beberapa hantu lelaki muda dan tua. Cerita inilah yang kemudian diyakini sebagai Cerita Misteri Hantu Jeruk Purut Beserta Asal Usulnya hingga saat ini.

Cerita Misteri Gunung Ciremai

Cerita Misteri Gunung Ciremai - Gunung Ciremai yang membentang di tiga wilayah kabupaten, dari Majalengka, Kuningan sampai ke Cirebon mempunyai pesona yang sangat menakjubkan. Gunung yang berbentuk tumpeng ini sangat terkenal di kalangan para pencinta alam. Di balik pesona alam yang memikat, ragam kisah misteri menyelimuti Gunung Ciremai.

Desas-desus kisah misteri yg konon sangat seram diperoleh dari penuturan para pendaki. Bagi kamu yang belum pernah mendaki ke Gunung Ciremai, kisah misteri ini bakal membuat merinding.

Terdengar Suara Gamelan

Suara-suara asing yang biasa terdengar di gunung memang mengundang rasa keingintahuan para pendaki. Salah satu kisah misteri di Gunung Ciremai berupa suara gamelan jawa.

Yang anehnya, semakin kamu mendengarkan suara tersebut, makin lama suara gamelan jawa seolah-olah kian menjauh. Para pendaki meyakini, suara gamelan jawa berasal dari lelembut penghuni pegunungan yang sengaja mengecoh konsentrasi para pendaki agar tersesat dari jalur utama.

Penampakan Sosok Nyi Linggi

Awal mula kisah Nyi Linggi yg dikenal masyarakat hadir entah dari mana asalnya. Sosok Nyi Linggi erat dikaitkan sebagai si empu yang pernah menempati batu lingga. Ia menempati batu tersebut setelah turunnya Sunan Gunung Jati dari pengasingannya.

Cerita yg beredar, Nyi Linggi melakukan pertapaan ditemani dua ekor macan kumbang. Ia bersemedi untuk menguasai ilmu tertentu. Sayangnya, belum sempat prosesi ritual selesai, Nyi Linggi meninggal dunia. Dua ekor macan kumbang yang menjaganya konon menghilang tanpa bekas.

Sebagian warga ada yang mengaku pernah melihat penampakan sosok Nyi Linggi bersama dua ekor macan kumbang di area batu lingga. Kabarnya, seorang pendaki juga pernah melihat sosok wanita bertongkat dan berpakaian kuno yang diapit dua macan kumbang.

Demikian inilah Cerita Misteri Gunung Ciremai yang dituturkan para pendaki.

Cerita Misteri Asal Usul Rumah Kentang

Cerita Misteri Asal Usul Rumah Kentang - Rumah Kentang sepertinya memang masih banyak menyimpan misteri. Meski nampak bersih di siang hari, namun jika malam menjelang suasananya berubah. Kadang muncul aroma kentang rebus atau terdengar suara tangis anak kecil.

Menurut warga sekitar, konon di rumah tersebut pernah ada kejadian yang memilukan. Seorang anak kecil terjatuh dalam kuali yang sedang digunakan untuk merebus kentang. Anehnya anak tersebut hingga kini tidak pernah diketahui keberadaannya.

Entah karena alasan itu, masyarakat sekitar hingga kini memilih menghindari rumah angker tersebut. Atau barangkali, rasa penasaran itu pula yang membuat sang sutradara, Jose Poernomo tertantang membesut film horor yang diangkat dari kisah nyata ini.

Memang belakang ini, kisah-kisah seram yang menjadi fenomena kerap dijadikan inspirasi atau bahan untuk pembuatan film. Bahkan para kreator film begitu berani untuk mengikutsertakan ‘tokoh’ seram yang menjadi bahan pembicaraan dalam kisah-kisah urban legend tersebut. Sebut saja kisah suster ngesot yang sukses beberapa waktu lalu.

Kini, rumah produksi Hitmaker menggandeng pengacara Jose Purnomo untuk menggarap film bertema horor yang berjudul Rumah Kentang. Artis cantik Shandy Aulia didaulat sebagai bintang utama film yang tersebut.

Menariknya, fillm Rumah Kentang mengambil lokasi syuting di tempat yang disebut-sebut sebagai asal muasal beredarnya kisah rumah kentang yang fenonemal tersebut, sehingga tidak menghrankan jika Shandy Aulia, merasakan aura mistis saat menjalani syuting.

“Hawa angkernya masih terasa. Enggak tahu kenapa kadang-kadang saya suka merinding sendiri,” ujar Shandy Aulia ditemui sejumlah wartawan beberapa waktu lalu.
Shandy Menjelaskan bahwa banyak keanehan yang muncul saat syuting film Rumah Kentang.

“Lampu penerangan yang ada di dapur sering mati. Padahal ketika masih sore, kejadian-kejadian ganjil tersebut tidak pernah terjadi. Apa mungkin karena waktu syutingnya pas hari Jumat ya,” ujar Shandy penasaran.

Film Rumah Kentang dibintangi Shandy Aulia, Tasya Kamila, Chintami Atmanagara, Sonia Wibisono, Gilang Dirgahari, Ki Kusumo, Rina Nose, Iszur Muchtar dan Daus Separo.

Itulah sedikit banyak asal mula dari Cerita Misteri Asal Usul Rumah Kentang yang saat ini, semoga dapat bermanfaat.

Cerita Misteri Di Pontianak

Cerita Misteri Di Pontianak – Pengalaman ini tak akan pernah hilang dari ingatan Agus Wandi (25), seorang satpam yang bekerja di kantor sebuah perusahaan swasta di Kota Pontianak. Dia menyaksikan dengan mata kepalanya sendiri, sesosok kuntilanak melayang sambil menyeret peti mati dengan rantai.

“Waktu itu, sekitar jam 4 subuh, saya bersama lima teman nongkrong di jembatan Simpang Benteng di Kota Mempawah,” ujar Agus.

Agus kelahiran Kota Mempawah, ibu kota Kabupaten Pontianak, sekitar 67 kilometer dari Kota Pontianak. Sekitar 1,5 tahun lalu, dia masih tinggal di Mempawah dan belum bekerja sebagai satpam.

Dia dan teman-temannya sering nongkrong di jembatan yang terletak di daerah yang biasa disebut Simpang Benteng. Meski namanya Simpang Benteng, tutur Agus, tapi daerah itu bukanlah persimpangan. Memang, sekitar 50 meter dari tempat itu, dijumpai persimpangan tiga, yang satu di antaranya merupakan akses menuju Kota Singkawang.

Di areal yang diyakini angker dan ada penunggunya itu, berdiri sebuah jembatan besi untuk melintasi anak sungai yang memotong, disebut Jembatan Benteng. Nah, di situlah ada belokan mematah yang sangat tajam menuju ke kanan, jika ditempuh dari arah Kota Pontianak.

Meski letaknya sudah di Kota Mempawah, areal itu gelap di malam hari. Kala itu, ujar Agus, di sekitar Simpang Benteng, ada tiga buah rumah toko (ruko) di kiri jalan. Kemudian di sebelah kanannya, ada sebuah rumah penduduk.

“Agak sepi, karena pemukiman penduduk agak ke arah dalam. Lagi pula sekitar beberapa puluh meter dari jembatan itu, ada kuburan,” kata dia.

Malam itu, seingat Agus, merupakan malam Jumat. Dia dan lima temannya nongkrong di Jembatan Benteng, menemani seorang rekannya yang berjualan bensin eceran di pinggir jembatan itu.

“Kalau malam sering pengendara melintas, dan kadang-kadang mereka beli bensin juga,” ujar Agus.

Menjelang pukul 04.00, dia dan lima temannya melihat sesosok putih melintasi tempat itu. Agus yakin, dia tidak salah lihat. Sosok itu persis gambaran kuntilanak yang sering diceritakan orang- orang.

“Pakaiannya putih, rambutnya panjang hingga kaki. Saya dan kelima teman melihat sejelas- jelasnya dalam jarak sekitar 10 meter,” ucap Agus, yang mengaku masih merinding jika mengingatnya.

Sosok kuntilanak itu melintas dengan cara melayang. Dia tampak menyerat peti mati dengan rantai. Tanpa suara, karena dalam penglihatan mereka, sosok kuntilanak dan peti mati itu seperti melayang.

“Kami segera lari menjauh menuju ruko yang ada di situ. Kuntilanak itu melayang ke arah kuburan. Setelah hilang dari pandangan kami, bensin eceran jualan teman saya segera dikemas, dan kami kabur naik sepeda motor, pulang,” tutur Agus.

Sebelumnya, Agus mengaku pernah diceritakan oleh para orangtua, kalau Simpang Benteng itu angker dan ada penunggunya. Dia pun pernah mendengar cerita, sering muncul kuntilanak menyeret peti, pertanda akan ada korban jiwa esok harinya.

“Ini benar terjadi, besoknya sekitar pukul 10 pagi, saya dengar ada pengendara sepeda motor yang kecelakaan dan meninggal seketika di Jembatan Benteng. Saya dan teman-teman sampai tiga pekan tak berani muncul ke situ,” ucap Agus.

Menurut warga Pontianak, daerah tersebut memang rawan kecelakaan. Meski dalam tahun ini tidak terjadi korban jiwa, tapi kecelakaan kecil nyaris terjadi tiap pekan. Jalan dengan belokan mematah yang cukup tajam, dan lagi ruas itu merupakan lintasan akses dari Kota Pontianak menuju Singkawang, dan sebaliknya.

Demikian inilah kisah nyata dari Cerita Misteri Di Pontianak

Cerita Misteri Boneka Sigale-gale

Cerita Misteri Boneka Sigale-gale - Boneka Sigale-gale, begitulah sebutannya. Sebuah boneka yang selalu tampil rapi dan khas dengan balutan busana adat Batak lengkap dengan kain Ulos dan memiliki ukuran hampir sebesar manusia, adalah pemandangan yang wajar ditemukan di depan rumah tradisional warga Pulau Samosir, Sumatera Utara. Meskipun sudah tidak banyak warga Samosir yang menyimpan Sigale-gale, namun masih ada sekitar 4 rumah yang masih ‘memelihara’ Sigale-gale dalam kondisi yang bagus dan masih bisa dibuat menari.

Boneka Sigale-gale memiliki beberapa versi cerita yang melatarbelakangi sejarah kemunculan Sigale-gale. Versi yang pertama dan yang paling dipercaya adalah kisah anak dari seorang raja setempat yang meninggal disaat perang namun tidak mendapat keikhlasan dari orangtuanya. Akhirnya dibuatlah sebuah boneka kayu yang merupakan perwujudan anak sang raja sekaligus diberi nama yang sama, yaitu Manggale. Boneka tersebut menemani sang raja hingga akhir masa hidupnya, dan pada saat kematiannya, boneka itu menari disamping jenazah sang raja.

Versi cerita yang lain adalah, konon ada sepasang suami istri yang tidak dikaruniai keturunan. Sang suami yang merupakan dukun bernama Datu Partoar kemudian pergi ke hutan dan menemukan sebuah boneka mirip anak perempuan dan Datu mengubahnya menjadi seorang anak manusia yang diberi nama Nai Manggale. Nai Manggale dirawat oleh orangtua yang menemukannya dan menari disamping jenazah mereka ketika mereka meninggal, namun Nai sedih karena ia tidak bisa memiliki anak seperti mereka. Pada akhirnya Nai membuat sebuah boneka patung seperti dirinya lagi untuk bisa ia angkat sebagai anak juga—dan lama-kelamaan kebiasaan ini menurun pada warga Samosir ketika mereka menginginkan anak namun tidak bisa mendapatkannya/kehilangan.

Boneka Sigale-gale akan menari saat dilantunkan musik daerah Batak, dan benang-benang yang menggerakkan tubuh Sigale-gale konon berjumlah sama dengan urat yang ada di tubuh manusia. Sigale-gale memiliki makna religius dan unsur klenik yang kental. Tarian Sigale-gale biasanya dilakukan ketika ada seorang anak yang meninggal (terutama laki-laki) atau di keluarga yang berduka karena tidak memiliki anak laki-laki. Mereka percaya arwah orang yang telah meninggal akan bersemayam didalam Sigale-gale. Seringkali Sigale-gale menari dengan sendirinya tanpa ada yang menggerakan. Boneka ini pun sering ditemukan sedang menitikkan air mata. Namun begitu, Sigale-gale memiliki nilai kasih sayang yang kental yang berkaitan dengan hubungan orangtua dan anak.

Nilai mistis lain yang terkandung dibalik keberadaan Sigale-gale adalah di pembuatannya. Setiap orang yang membuat boneka Sigale-gale harus menyerahkan seluruh jiwanya agar boneka tersebut dapat bergerak selayaknya manusia hidup. Karena itu pula-lah masyarakat Batak percaya bahwa siapapun yang membuat boneka Sigale-gale akan meninggal sebagai tumbal setelah pembuatannya terselesaikan. Untuk mencegah hal tersebut, masyarakat membuat bagian-bagian tubuh Sigale-gale secara terpisah, misalnya satu orang membuat tangan, satu orang lagi membuat kaki, lalu orang lain membuat kepala atau badan. Dengan pembuatan yang dilakukan oleh orang yang berbeda-beda, maka tidak ada yang menjadi tumbal. Unsur seram lainnya dari Sigale-gale adalah, boneka ini hanya bisa ditempatkan di peti mati, bahkan menari pun diatas peti mati. Karena sesungguhnya Sigale-gale memang diciptakan untuk mengantar kematian seseorang.

Namun seiring dengan berkembangnya jaman dan makin sedikitnya keberadaan Sigale-gale, maka unsur mistisnya pun mulai surut dan beralih menjadi kekayaan budaya tradisional. Sigale-gale sekarang lebih sering dipertunjukkan ke para turis dan wisatawan yang mau melihat tarian Sigale-gale secara langsung. Tidak lagi disamping jenazah, Sigale-gale kini bisa menari kapanpun di depan para turis yang menginginkannya dan cukup dengan bayaran seikhlasnya.

Sigale-gale akan mempertunjukkan tariannya selama kurang lebih 1 jam, dan selama itu Anda akan dibuat kagum dengan berbagai gerakannya yang detail—seperti mata yang bergerak-gerak, kepala berlenggak-lenggok, bahkan badannya mampu berjongkok dan membungkuk. Berfoto pun tak jadi masalah, apalagi dengan ukuran Sigale-gale yang memang mirip ukuran tubuh manusia meskipun tergolong agak pendek. Lagu yang diputar pun sudah tidak manual. Sekarang para dalang lebih memilih memakai rekaman kaset untuk mengiringi tarian Sigale-gale. Selain tontonan wisata, salah satu boneka Sigale-gale pun kini dijadikan sebagai benda yang dijaga dan dimuseumkan di Museum Nasional.

Demikian inilah kisah nyata dari Cerita Misteri Boneka Sigale-gale

Cerita Misteri Di Gunung Sumbing

Cerita Misteri Di Gunung Sumbing – Saat itu kita berangkat dari rumah kira-kira jam 8 pagi dengan menggunakan motor dan personilnya sebanyak 6 orang. Dalam perjalanan kita santai saja menikmati perjalanan dan sesekali berhenti untuk istirahat makan, sholat dan isi bensin. Dan sampailah kita di basecamp Gunung Sumbing sekitar pukul 3 sore.

Hari itu hari Sabtu (lupa tanggal berapa, tapi tahun 2012). Basecamp masih sepi dan hanya ada 2 tim yang sudah naik dan 1 tim yang baru saja turun, kemudian setelah menyelesaikan administrasi kami bersiap untuk memulai perjalanan.

Pukul 5 sore kita berdoa dan akhirnya berangkat menuju puncak impian cahaya mengukir cita *ehh maaf malah nyanyi hehe.

Kita berjalan beriringan dengan satu sama lain saling bergantian membawa carier jika ada yang lelah. Saat maghrib tiba akhirnya kita memutuskan untuk beristirahat sholat maghrib, karena tidak ada air maka kita ber 3 tayamum (hanya 3 orang yang sholat termasuk saya) dan setelah selesai kita pun melanjutkan perjalanan.

Nah, setelah sekitar 30 menit kita berjalan saya merasa ada yang aneh, hawa dingin mulai terasa (bukan dingin udara tapi lebih ke merinding). Saya tidak berani bilang ke siapapun karena nanti dikira menakut-nakuti. Posisi saya waktu itu di baris ke 5 dan di belakang ada kakak saya yang sudah berpengalaman.

Saat itu keadaan sudah gelap dan sunyi hanya suara hewan-hewan malam saja yang bisa di dengar. Kami juga jarang berbincang, hanya sinar bulan saja yang kami andalkan karena senter tidak selalu digunakan untuk menghemat baterai. Karena saya di baris kelima seharusnya di depan hanya ada 4 orang kan?

Tapi yang saya hitung ada 5 orang karena saya tidak yakin saya memanggil kakak saya yang di belakang “Mas? Belakang aman?”

Dia pun menjawab “Aman, Fin”

Setiap beberapa langkah saya selalu tanya “Mas, belakang aman?”

Dan dia pun menjawab “Belakang terkendali”

Sudah 5 kali saya bertanya namun saya masih tidak yakin karena di depan saya jelas itu ada 5 orang yang berjalan dengan menggunakan jaket dan kupluk.

Saya tidak memikirkannya lagi karena mungkin hanya mata saya yang lelah, kemudian kita sepakat untuk istirahat minum dan meluruskan kaki, saat istirahat pun saya menghitung jumlah tim kami semuanya lengkap ada 6 orang termasuk saya

“Terus tadi siapa,” gumam saya.

Akhirnya kita pun melanjutkan perjalanan dan kali ini saya berada di baris ke-6 dan hal yang aneh pun muncul kembali, di depan saya ada 6 orang.

Saya benar-benar merinding dan takut, saya tidak berbicara sedikit pun hanya jika di tanya baru saya akan menjawab.

Saya berfikir jika ada “tamu” tak di undang harusnya hanya bisa dilihat dan hanya menampakkan diri saja (pikiran saya) namun yang lebih aneh lagi “dia” juga ikut membantu kami jika kami kesulitan naik di jalan yang terjal, karena muka teman-teman saya tertutup masker jadi saya tidak begitu hafal siapa-siapa yang di depan saya.

Hal itu terus berlanjut sampai akhirnya kami tiba di pos terakhir dan memilih tempat yang agak lapang untuk mendirikan tenda, waktu itu kalu tidak salah ingat sudah jam 11 malam dan kamipun menemukan tempat yang cocok untuk mendirikan tenda.

Setelah tenda berdiri kami mulai masak dan sholat isya, pada saat pendirian tenda saya baru bisa melihat dengan jelas siapa yang mengikuti kami karena daerahnya sudah bukan pepohonan lagi tetapi tanah lapang. Saya melihat “dia” membantu kami mambangun tenda namun teman-teman saya tidak ada yang menyadari kehadirannya.

Setelah semua selesai makan kami pun bergantian masuk tenda untuk tidur dan saya yang terakhir masuk, saya penasaran maka saya hitung lagi jumlah timnya dan benar “dia” masih ada namun saya tidak tahu yang mana karena semua menggunakan sleeping bag. saya tidur dengan sejuta pertanyaan yang tidak bisa terjawab.

Setelah bangun kurang lebih pukul 5 dini hari saya pun sholat subuh dan kembali ingat kejadian semalam maka saya hitung lagi tim saya, namun kali ini hanya ada 6 orang, termasuk saya

“Di mana dia,” saya bertanya dalam hati.

Karena masih belum percaya saya hitung lagi sampai 4 kali namun hanya ada 6 orang termasuk saya.

Setelah berkemas kita pun melanjutkan perjalanan menuju puncak karena sudah terlalu siang, tidak ada hal yang aneh saat kita pulang, namun setelah sampai basecamp kita baru sadar ada hal yang aneh bahwa dalam perjalanan kita tidak bertemu dengan 2 tim yang naik sebelum kita, naum mereka sudah berada di basecamp dan reaksi kita ber-6 pun sama kaget bercampur tanda tanya.

Kita ngobrol-ngobrol dan berkenalan dengan mereka dan kakak saya pun bertanya “Lah, Mas lewat mana kok kita gak ketemu?”

“Ya lewat Garung tho mas, wong ada di sini kok” jawabnya. (Informasi di Gunung Sumbing ada 4 jalur pendakian dan salah satunya Garung)

Benar juga kata masnya pikir saya karena kalau kita mau lewat jalur lain berarti basecamp yang dituju pun harusnya basecamp jalur tersebut (kecuali nyasar) dan hari itu juga pukul 3 sore kita pulang dengan seribu tanda tanya…

Siapa yang ikut kita? Kenapa kita gak ketemu tim lain? Tapi alhamdulillah kita tidak kenapa-kenapa dan selamat sampai pulang.

Demikian inilah kisah nyata dari Cerita Misteri Di Gunung Sumbing

Cerita Misteri Tukang Gali Kubur

Cerita Misteri Tukang Gali Kubur - Mbah Subarkah, begitulah panggilan akrab masyarakat dusun kluwih (disamarkan) kepada kakek berusia 65 th yang berprofesi sebagai penggali kubur di pemakaman tak jauh dari tempat tinggalnya. Kemarin ketika kami bertemu di salah satu warung tenda atau kerap disebut dengan “angkringan” beliau bercerita tentang peristiwa yang pernah ia alami selama ini. salah satunya yakni ketika beliau melihat penampakan pocong nyata di depan kedua matanya. Awalnya sih memang saya pancing-pancing dengan beberapa pertanyaan kurang lebih seperti ini.

“Gimana mbah masih kuat jadi tukang gali kubur?” tanyaku. Beliaupun menjawab dengan kalem “Ya yang namanya orang bekerja nak, simbah kan sudah tua sebisanya lah biar gak jadi beban anak-anak, toh anak-anak simbah semuanya juga sudah pada berkeluarga, gak enak kalau minta terus-terusan”. Wah terenyuh juga saya mengengar jawaban kakek yang satu ini. Untuk mendinginkan suasana sambil minum jahe susu saya kembali bertanya pada simbah “lantas pernah gak mbah ngalami kejadian menakutkan selama jadi tukang gali kubur?”.

Mulai dari sana kemudian Mbah Subarkah banyak bercerita tentang pengalamannya selama bekerja sebagai penggali kubur. Mulai dari melihat tuyul bermain di depan pintu penampakan genderuwo hingga penampakan pocong nyata di depan kedua matanya. Dari cerita Mbah Subarkah pula saya mengetahui ternyata selain dimintai bantuan dalam menggali kubur simbah juga diberikan kepercayaan untuk menjaga kubur oleh masyarakat sekitar hingga kerap menyiangi rumput dan membersihkan seluruh makam yang terdapat di pemakaman umum tersebut.

Kisah misteri paling mengerikan yang dialami Mbah Subarkah menurut saya ketika ia bercerita tentang pocong yang mengikutinya. Cerita misteri tukang gali kubur dialami oleh Mbah Subarkah kurang lebih setahun yang lalu. Beliau bercerita bahwa pada saat itu sedang memakamkan salah satu jenazah yang meninggal pada malam selasa keliwon.

“jika orang tua dulu mempercayai kalau ada orang yang meninggal pada malam selasa kliwon tempat pemakaman nya harus dijaga selama 7 hari terhitung sejak mayat itu dikebumikan” begitulah kurang lebih simbah bercerita.

Entah alasan apa yang jelas pada saat ini kepercayaan semacam itu sudah memudar di kalangan masyarakat sehingga tidak ada lagi yang mengetahuinya. Sebagai seorang pekerja yang diberikan amanat beliau memang tergolong sangat bertanggungjawab. Guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan setelah memakamkan jenazah orang yang meninggal pada malam selasa kliwon Mbah Subarkah lantas dengan berani tidur di area pemakaman selama 7 malam.

emang sekilas tidak ada yang mencurigakan pada malam pertama dan kedua, namun pada malam ketiga tepatnya pada malam jumat kejadian aneh mulai dirasakan simbah semenjak ia baru datang di area pemakaman pada pukul 22.00 WIB.

Bau kemenyan menyengat dan terkadang diikuti dengan bau busuk seperti bangkai simbah rasakan, namun karena beliau merasa keamanan pemakaman menjadi tanggung jawabnya sepenuhnya maka beliau berusaha membiarkan perasaan aneh tersebut.

Awal mulanya pada tengah malam Mbah Subarkah yang hanya tiduran beralaskan sepotong tikar mendengar suara gembelegar dari dalam area pemakaman, mungkin seperti petasan yang sangat besar atau lebih mirip lagi dengan suara halilintar tutur beliau.

Dari area pemakan tiba-tiba ia melihat ada cahaya merah semacam bolam lampu namun terlihat lebih remang. Sontak beliau berdiri dan memperhatikan seklilingnya apa gerangan yang terjadi.

Tidak lama kemudian cahaya merah itu menghilang begitu saja sehingga membuat Mbah Subarkah merasa penasaran. Karena tidak ingin terjadi hal yang tidak diinginkan kemudian beliau mengambil senter dan mencoba menuju tempat pemakaman orang yang dikebumikan pada hari selasa yang lalu.
Beliau periksa keadaanya memang tidak ada yang janggal melainkan terdapat beberapa jejak kaki seperti jejak kaki kucing namun lebih besar. Simbah berfikir barangkali ada kucing yang mendekati atau melewati tanah pemakaman tersebut.

Setelah memastikan semuanya baik-baik saja lantas Mbah Subarkah berjalan menuju pintu keluar, disaat ini simbah merasakan bulu kuduknya semakin berdiri dan merinding tanpa bisa ia tahan. Belum juga sampai ke pintu gerbang pemakaman beliau menengok ke arah belakang. Dana apa yang simbah lihat? Penampakan pocong nyata terlihat di depan kedua matanya. Rupanya pocongan tersebut mengikuti simbah menuju pintu pemakaman.

Sontak karena kaget Mbah Subarkah langsung berbalik badan dan berharap penampakan yang barusan ia lihat segera lenyap. Namun tidak demikian seperti yang beliau harapkan, ternyata ketika ia sampai pintu gerbang pemakaman pocong tersebut masih mengikutinya dari belakang dan baru menghilang ketika simbah membacakan doa sebisanya.
Beliau juga menuturkan bahwa cerita orang tentang pocong berjalan melompat-lompat itu tidak benar, karena beliau melihat sendiri jalan hantu pocong itu tidak melompat melainkan melayang di udara tanpa tersentuh tanah.

Demikian sampai disini kisah Cerita Misteri Tukang Gali Kubur.

Cerita Misteri Di Sekolah & Universitas

Cerita Misteri Di Sekolah & Universitas – Bukan hanya dengar dari orang-orang tapi saya sendiri juga sudah pernah mengalaminya sendiri dengan beberapa kejadian yang pastinya akan membuat bulu kuduk anda berdiri. Apalagi dalam gedung VI FSUI (yang sekarang sudah berubah menjadi ruang Fakultas Ilmu Budaya) dan terletak pada ujung komplek fakultas, tepatnya di pinggir sebuah lembah Teksas atau (Teknik, Ekonomi Sastra). Tidak jarang saya telah diminta menjadi paranormal dadakan guna mengobati rekan-rekan dari mahasiswa yang tengah kesurupan.

Cerita ini dimulai dengan beberapa kisah horor dan telah berkembang secara turun temurun tentang kampus rakyat. Bahkan dari seluas 600 hektar komplek tersebut, mayoritasnya masih berupa hutan dan juga danau. Beberapa kisah yang pasti membuat anda merinding ada dalam ulasan berikut ini :

Hantu Mahasiswi di Gerbatama
Cerita horor ini berawal ketika ada seorang mahasiswi telah meninggal karena telah ditabrak lari tepatnya berada disekitar gerbang utama kampus. Sehingga hantunya gentayangan, yang disebabkan karena pulang kuliah namun dia tidak dapat lagi pulang menuju ke rumahnya. Dan hantu ini selalu saja menghantui taksi-taksi yang kosong yang baru saja mengantar penumpang menuju ke dalam kampus. Tapi untuk para sopir taksi yang sudah mengetahui cerita horor ini, mereka bisa lebih berhati-hati. Namun sial bagi para sopir taksi yang belum tahu kisah horror ini, karena mereka haruslah membawa hantu mahasiswi ini untuk pulang ke rumahnya yang alamatnya berada di sekitar Bintaro. Bahkan hantu ini pun tak jarang juga sering mengganggu mereka yang tengah berdiri ataupun sedang berjalan sekitar gerbang utama kampus, terutama satpam yang sedang berjaga disana.

Gadis Gantung diri di Rektorat
Seorang mahasiswa seringkali sivitas akademikanya beraktivitas sampai larut malam, namun bukan hanya mahasiswa saja dosen juga tengah menghindari lewat di gedung rektorat. Ini karena, sering kali saksi mata pernah melihat adanya penampakan dari seorang gadis yang sedang berjalan tertatih-tatih disertai kepala terkulai. Apalagi saat ditegur dia takkan pernah menyahut dan saat diperhatikan akan tampak wajahnya yang pucat yang matanya melotot, dengan bibir kebiruan serta lidah terjulur. Ia adalah salah satu mayat seorang gadis yang dulunya gantung diri pada sekitar gedung rektorat. Yang menjadi penyebabnya adalah dia diputuskan pacarnya ketika dalam keadaan hamil. Inilah yang menjadi penyebab kenapa banyak anggota kampus yang tidak berani pulang melewati rektorat ketika malam.

Hantu Berkebaya di Fakultas Teknik
Pada setiap tahun acara wisuda pada Fakultas Teknik UI selalu terdapat penampakan mahasiswi yang lengkap dengan kebaya bersanggul berdiri pada salah satu balkon ruang kuliah yang menghadap pada arah lapangan. Terkadang juga berjalan serta ikut berbaur bersama wisudawan namun tidak dikenal mahasiswa satupun. Sesuai kisahnya ia seorang mahasiswi yang telah meninggal karena kecelakaan ketika akan berangkat wisuda dari kampung. Ternyata arwah tersebut tidak mampu menerima kenyataan jika tidak jadi diwisuda. Cerita horor di universitas itu sudah beredar.

Demikian inilah Cerita Misteri Di Sekolah & Universitas

Cerita Misteri Saat Berkemah

Cerita Misteri Saat Berkemah – Saya akan menceritakan tentang pengalaman saya. Sebelum itu Nama saya Andika teman-teman biasa teman-teman saya memanggil dika. Saya kelas 6 SD di sekolahan saya saat itu sedang mengadakan perkemahan pada hari sabtu & minggu.

Waktu itu saya ditugaskan menjadi pemimpin regu jadi saya harus bertanggung jawab atas semua pekerjaan. Perkemahan dilaksanakan hari sabtu siang sampai minggu sore. Ketika kemah di mulai dari memasang tenda, menyiapkan peralatan masak, sampai baris-berbaris terasa nyaman. Suasana berubah ketika malam mulai membentang, terasa malam itu sangat mencekam, sunyi, dan gelap karena lampunya hanya senter, lilin, dan kayu yang dibakar.

Biasanya pada malam hari kakak-kakak menyuruh untuk roda malam secara kelompok. Saya bersama dengan teman-teman doni, adit, lucky, dan hamdan. Mendapat giliran pertama untuk ronda keliling tenda teman-teman. Saat berjalan melintasi sebuah perkebunan kosong entah tidak tahu pemiliknya. suasananya semakin mencekam dan menyeramkan, tiba-tiba terdengar suara orang sedang berbicara sangat keras dan disertai suara orang sedang menebang pohon.

Saya dan teman-teman langsung kaget, takut, merinding semua itu bercampur aduk menjadi satu. Padahal itu sudah jam 10.26 malam, tetapi saya terus melanjutkan perjalanan itu. Tibalah kami di pohon yang sangat besar karena lelah kami beristirahat sejenak di bawah pohon itu. Tiba-tiba hawa dingin mulai menusuk kulitku, aku heran padahal tadi hawanya biasa-biasa saja tapi sekarang berubah sangat dingin disertai suara cekikikan yang pelan.

Tiba-tiba pandangan saya fokus pada pohon tersebut. Terlihat sosok berwarna putih berada di salah satu cabang pohon itu. Saya langsung bangun untuk lari, tiba-tiba langkah kaki saya sangat berat dan akhirnya saya seperti patung.

Dan sosok berwarna putih itu melayang menghampiri saya dan teman-teman. Ternyata sosok itu adalah pocong karena saya sangat ketakutan saya langsung pingsan. Saya baru sadar keesokan harinya kakak-kakak memberitahu saya tentang perkebunan yang saya lewati dengan teman-teman saya.

Kata kakak-kakak, perkebunan itu memang angker dan dulu pemilik kebun itu sedang menebang pohon saat hujan tiba-tiba pemilik kebun itu terpeleset dan kapak yang ia pakai untuk menebang pohon itu tertancap dikepalanya dan dia meninggal seketika di lokasi kejadian dan arwah pemilik kebun itu menjadi arwah gentayangan. Sejak kejadian itu saya tidak berani melewati perkebunan itu.

Demikian Inilah Kisah nyata Cerita Misteri Saat Berkemah

Cerita Misteri Nyata Boneka Hantu Annabelle

Misteri Nyata Boneka Hantu Annabelle - Boneka yang disimpan dalam sebuah buah lemari kaca ini menjadi misteri yang nyaris memecahkan kacanya dalam sebuah ceritanya. Walau boneka ini tak bergerak, tetapi kemunculannya masihlah saja menciptakan banyak penonton merasa kaget lantaran diwaktu kemunculannya yang tak terduga. Film ini pula menjadi salah satu film pembuka Halloween yang pasti menuai berhasil di beraneka negara. Inilah yang membuat orang-orang ketakutan dengan boneka annabelle seram ini.

kalau kedatangan boneka Annabelle ini didalam The Conjuring saja? tetapi pula sebenarnya ada juga di dunia nyata? Wujud dari boneka Annabelle ini konon sedikit berlainan dengan boneka annabelle asli di dunia nyata. Walau demikian, kisah boneka ini serta tak kalah seramnya dengan kisah Annabelle didalam film The Conjuring. Kisah yang bermunculan juga sama-sama misterus dan sangat menyeramkan dengan apa yang disajikan didalam film. Di Bandingkan dengan boneka versi film, kedatangan boneka Annabelle di dunia nyata mempunyai wujud boneka yang lebih imut dan tak seseram boneka Annabelle didalam film. diluar itu, bahan yang difungsikan utk menciptakan boneka ini pula tidak sama. Boneka Annabelle versi nyata dibuat dari kain bernama Raggedy Ann Doll.

cerita bermula dari seseorang perawan bernama Donna yang mempunyai sebuah boneka bernama Annabelle. Donna mendapati boneka tersebut dari ibunya di tahun 1970, ibu Donna membeli boneka tersebut di toko mainan yang jual beberapa barang mainan bekas. Dikala itu, Donna merupakan seseorang mahasiswi yang tinggal di sebuah apartemen dengan dengan temannya yang bernama Angie. Donna amat sangat senang sekali dengan boneka pemberian ibunya, sampai-sampai Donna mengambil boneka tersebut ke apartemennya.Awalnya, tak ada sesuatu yang aneh dengan kedatangan Annabelle didalam apartemen yang ditempati oleh Donna dan Angie tersebut. Tetapi disuatu hari, mereka menemukan boneka Annabelle yang mampu berpindah tempat, mulai sejak dari posisinya yang berpindah antara satu ruang dengan lokasi lain s/d berpindah-pindah ke ruang yang semakin jauh kurun waktu setiap hari. Merasa heran, Donna dan Angie sempat sengaja boneka tersebut di atas kasur, tetapi ketika mereka kembali ke apartemen, boneka tersebut telah berpindah area ke sofa.

Cerita sera mini tak hanya sampai disitu, hingga disitu sebab Lou, sahabat Donna dan Angie, tak suka kedatangan boneka Annabelle tersebut. Dirinya bicara bahwa ada yang salah dengan boneka tersebut dan menyarankan pada Donna buat membuang boneka tersebut. Donna dan Angie menolak saran Lou dikarenakan belum ada kebenaran tentu berkenaan dugaan Lou tersebut. Tetapi kelihatannya dugaan Lou benar, lantaran tak lama sesudah kejadian itu, Donna dan Angie menemukan sebuah kertas kulit bertuliskan “Help Us” didalam apartemen mereka. terkecuali itu saja, mereka pun menemukkan Anabelle yang tergeletak di atas kasur dengan bersimbah darah. Menurut dugaan, darah tersebut ialah darah yang berasal dari boneka tersebut.

Dikarenakan makin banyak kejadian aneh didalam apartemen mereka, Donna dan Angie memutuskan utk bertolak ke paranormal sambil mengambil boneka tersebut. Menurut sang paranormal, boneka tersebut telah dirasuki oleh arwah yang berasal dari perawan mungil yang bernama Annabelle Higgins. Perawan ini ditemukan tewas di suatu komplek apartemen ruangan di mana Donna tinggal dengan Angie. Annabelle amat sangat mempercayai Donna dan Angie maka dirinya memutuskan tinggal dengan mereka lantaran merasa aman. Mengetahui kebenaran tersebut, Donna serta merasa kasihan dan ia membiarkan Annabelle untuk tinggal di dalam boneka tersebut.

Demikian ini kisah Misteri Nyata Boneka Hantu Annabelle