ketika itu aku masih kelas XI SMA. Aku bersekolah di SMA Negeri 2 SITIM , aku tinggal dengan tante di daerah desa Lia, kecamatan Siau Timur. Jarak dari rumah tanteku dan sekolahku tak begitu jauh cuma saja rumah tante di atas kaki gunung Karangetan dan sekolahku dekat dengan pesisir pantai. Seperti biasanya sepulang sekolah, aku segera ke dapur buat mencari air minum tidak lupa dengan makanan.
Aku nampak nenek sedang duduk saat itu sambil bersiul nyanyian rohani, lanjut cerita di hari itu (tanggal, bulan dan tahunnya aku sudah lupa) pada sekitar jam 5 sore nenek menyiapkan makanan yang bakal dibawa ke rumah famili yang terlertak lebih diatas kaki gunung. Seperti biasa rutinitas nenek dan kakek setiap sore selalu pulang ke rumah famili sesudah menyiapkan makanan yang bakal dibawa, nenek langsung pamit duluan dan kakek sedang bersiap untuk mandi karena baru pulang dari kebun.
sesudah nenek pamit suasana kondisi dirumah tante tiba-tiba jadi aneh. namun karena ku fikir memang sudah sore jadi hawanya demikian, tanpa memikirkan yang aneh-aneh. sesudah mandi, kakek makan dan bersiap untuk menyusul nenek ke rumah famili. 20 menit perjalanan saat sampai di depan rumah famili kakek bingung kok suasana sepi ? fikir kakek, kakek memanggil nenek namun tak ada jawaban dari nenek padahal nenek duluan menuju ke sana. Tapi kakek ngak ada fikiran aneh tentang nenek, kakek cuma berfikir mungkin nenek mampir sebentar ke rumah saudara yang lain.
Sampai akhirnya jam 9 malam nenek tak kunjung datang kakek datang lagi ke rumah tante dan bertanya apakah nenek ada di sini dan ku menjawab bukannya nenek da dari tadi sore pergi dan nggak balik ke rumah tante, jadi fikir kami nenek sudah sampai di rumah saudara, kakek bilang nenek gak ada dirumah famili. Tiba-tiba saja keadaan di sekeliling rumah tante jadi dingin dan hujan turun dengan derasnya.
Sempat terlintas dibenakku apakah nenek jatuh pingsan sebab penyakitnya, ku beritahu kakek dan semua yang ada dirumah tante apa sepertinya penyakit nenek tiba tiba kambuh. Nenek menderita asma sama sepertiku jadi semua orang dirumah tante juga sangat panik dan berinisiatif untuk mencari nenek. Walau hujan begitu deras tak kami hiraukan kami berpencar mencari nenek, setelah 40 menit kami mencari nenek, namun juga tak kunjung ketemu.
Akhirnya ku bilang ke tante, suaminya tante, om ku, adik sepupu, kakek dan sejumlah tetangga yang turut ikut mencari nenek bahwa nenek menghilang. Kami semua menangis sambil memanggil nama akrab nenek (ma ku). Kembali kami berpencar semua mencari nenek, hanya adik sepupu dan kakak tanteku yang berinisiatif buat meminta tolong kepada orang pintar.
Misteri Nenek Ku Di Culik Setan Selama hampir 5 jam kami mencari nenek namun hasil tetap nihil kakek menangis sejadi-jadinya sampai aku dan tante pun ikut menangis. Pas jam 2 dini hari adik sepupu dan om ku kembali sambil membawa air dalam tempurung kelapa yang sudah diberikan oleh orang pintar. Katanya airnya di siram ke jalan yang nenek lalui kata orang pintar tersebut, katanya nenek saat ini di culik setan gentayangan, memang ada yang sengaja kata orang pintar tersebut. Tapi kata orang pintar itu lagi orang yang sengaja tersebut hanya punya 2 pilihan.
Pilihan yang pertama adalah nenek hilang selamanya namun arwah bersama orang yang sudah menculik nenek juga bakal meninggal, pilihan yang kedua adalah arwah dan orang yang menyembunyikan nenek bakal selamat dan nenek bakal selamat juga, namun tetapi nenek akan di temukan tidak di tempat nenek menghilang melainkan dihalaman rumah orang yang sudah menyembunyikan nenek tersebut.
Om ku pun mulai menyiramkan air di jalan yang di lalui nenek dan pesan orang pintar tersebut, bila sampai jam 02:30 nenek belum ditemukan om ku dan adik sepupuku mesti kembali untuk mengambil air yang baru. Setelah air yang diberikan orang pintar itu selesai di tuangkan di jalan yang dilalui oleh nenek. Kami semua pun kembali berpencar mencari nenek kembali, namun tetap nihil sampai akhirnya kami semua pasrah kala aku dan kakek kembali ke rumah tante di jalan aku dan kakek mendengar anak tetangga berteriak memanggil kakek dan tante sambil memberitahu kami bahwa nenek sudah ketemu di belakang rumah mereka.
Dan kami segera bergegas ke rumah tetangga yang berada di samping rumah famili itu dan mendapatkan nenek basah kuyup dan badan nenek dingin sampai gigi nenek saling bergesekan dan membuat suara yang menjadi ngilu. Sampai akhirnya aku dan tante mengganti pakaian nenek dengan pakaian kering dan kami pun langsung mulai menyanyikan pujian rohani dan sama-sama berdoa supaya nenek dapat terlepas dari arwah gentayangan tersebut.
Hampir sejam kami semua bergumul dalam doa akhirnya nenek berteriak panas dan saat itu juga nenek muntah lalu nenek akhirnya sadar. bro dan sis dimana pun kalian berada ingatlah ilmu hitam itu tetap ada dan masih ada sampai sekarang. Sampai disini dulu ya ceritanya, akan dilanjutkan lagi dengan pengakuan nenek selama dibawa oleh arwah gentayangan.