Berakhir Kematian – Malam hari disekolah ketiga siswi membuat sebuah permainan memanggil hantu dengan sebuah kertas ouija, mereka membawa persiapan sebuah lilin sebagai cahaya didalam kelas, sebuah kertas besar berhuruf A sampai Z, dan ada sebuah pisau saku.

“Apa kau sudah yakin putri untuk melakukan hal ini?” tanya mila yang takut.

“Iya put, ngapain sih kita musti memanggil hantu?” sambung wilda.

“Kalian kenapa sih takut sekali, sekarang aku mau tanya dengan hantu itu sekolah ini dulu ada kasus pembunuhan seorang murid” ucap putri.

“Terserah kamu saja lah put, bila nanti terjadi apa-apa kami tidak mau tanggung jawab” jelas mila.

“Iya kalian tenang saja ayo kita mulai”.

Ketiga siswi itu pun mulai membaca doa dan langsung memanggil hantu dan juga mulai melukai jari mereka dengan pisau saku, darah mereka pun langsung menjatuhi kertas dan menaruhnya didalam gelas kecil. Suasana hening gelap cuma diterangi sebuah lilin mila, putri, wildan merasa sempat melihatnya dari sudut-sudut ruangan dikelas. Gelas pun bergerak kearah huruf huruf, putri pun mulai menanyakan yang ada dipikiran putri.

“Apa kamu hantu yang ada disekolah ini?” tanya putri.

“I-y-a” gelas yang bergerak sendiri membentuk huruf.

“Siapakah namamu?” tanya mila.

“Namaku lisa”.

“Kenapa kamu bisa mati?” ucap wildan.

“Aku dibunuh pak satpam dan kepalaku hilang karna aku bermain seperti kalian tolong temukan kepalaku”. Berakhir Kematian

“Dimana kami bisa menemukan kepalamu?” ucap putri.

“Ada di…”

Pak satpam tiba-tiba saja masuk kelas mereka, putri, mila dan wildan kaget.

“Apa yang kalian lakukan disini malam malam?” tanya dari pak satpam.

“Eh anu pak” ucap mila kaku.

“Aku ketinggalan sesuatu pak, dan saat ini aku sudah menemukanya kami akan segera pulang” ucap putri merapikan semua peralatanya dan menaruhnya dalam tas, tiba-tiba saja  gelas yang ada diatas meja terjatuh.

Pak satpam tiba-tiba jatuh begitu saja, dan langsung tak sadarkan diri membuat putri mila dan wildan ketakutan dan langsung mencoba membangunkan pak satpam, tak lama pak satpam bangun dan wildan menanyakan keadaannya. Tapi pak satpam cuma diam saja tak berbicara seperti kerasukan sesuatu, dia cuma diam berdiri dan tangannya mengambil sesuatu dibagian belakang dengan tangan kanannya.

Pak satpam mengambil sebuah pisau tajam yang ada pada dibelakang sakunya. Putri, mila dan wildan kebingungan dengan semuah tingkah lalu pak satpam yang membuat mereka bingung. Tiba-tiba saja pak satpam mengarahkan pisaunya kepada wildan, kemudian darah keluar dari perut wildan, pak satpam menusuk wildan bertubi-tubi, wildan langsung terjatuh dengan luka tusuk yang sangat banyak. Berakhir Kematian