Penampakan Sosok Berbaju Ungu – Saat itu aku masih duduk di kelas SMA dan tinggal bersama dengan nenek di rumah peninggalan Belanda yang konon di bangun pada tahun 1920-an.
Rumah besar itu berukuran sekitar 900 m2 yang unik, perpaduan antara rumah Joglo dan juga arsitektur Eropa. Terdapat pohon mangga yang amat besar di tengah-tengah halaman. Lingkar batangnya adalah sekitar 2 kali pelukan orang dewasa. Itulah sekilas tentang rumah nenekku.
pada Suatu malam sekitar pukul 23.20 aku baru saja pulang dari rumah teman. Seperti biasa aku sempatkan menonton televisi sebentar sebelum aku beranjak tidur. Rumah nenek memang sepi, sebab cuma ada aku dan nenek yang menempatinya. Nenek baru saja di tinggal pergi oleh kakek yang meninggal sebab stroke. Semenjak kakek meninggal aku putuskan untuk menemani nenek. Apalagi aku amat suka dengan bangunan Belanda dan memang pingin tinggal disitu. Tak serasa aku pun tertidur di karpet kuning di depan televisi.
Di tengah tidur tiba-tiba saja aku terbangun sebab ingin buang air kecil. Sebagai gambaran, ciri khas rumah peninggalan Belanda yakni terbagi menjadi 3 yaitu rumah utama, area services (dapur) dan juga kamar mandi di tambah toilet yang terpisah sedikit jauh. Aku pun musti melewati 4 pintu untuk menuju kamar mandi. Pintu pertama, kedua dan juga ketiga aman.
Saat melewati dapur dan juga gudang, tepat sebelum belokan menuju lorong ke arah kamar mandi, tiba-tiba saja ada seperti cahaya lampu neon menyala. Biasanya memang lampu tersebut itu selalu di matikan untuk menghemat listrik. Mungkin nenek lupa mematikan. namun aku salah.
Saat berbelok, terlihat sesosok gadis sudah berdiri di depan pintu ke-4! Sinar yang semula aku kira seperti lampu neon itu ternyata adalah sinar (entah dari mana asalnya) yang menyala membelakangi sosok itu. Aku cuma bisa tertegun dan mencoba mengenali sosok yang saat itu muncul tiba-tiba ini. Sosok itu siluet sebab efek cahaya yang di belakangnya. Namun mataku masih dapat melihatnya walaupun sedikit samar-samar. Umurnya kira-kira 9 tahunan, dan juga berparas bule dan berbaju ungu panjang hingga mata kaki. Aku cuma berdiri mematung. Otakku serasa berhenti untuk berpikir.
“Ssst, diam. Aku ini dulu di racun di ruangan ini†tiba-tiba saja dia bergumam sambil menunjuk ke arah bagian gudang tepat di depan aku berdiri. Dia telah menyampaikan pesan kepadaku. Aku cemas berharap bakal mendengar cerita dia lagi. namun tidak ada. Ya cuma itu saja. Di saat aku melongo, tiba-tiba dia melambaikan tangannya seperti ada tanda berpisah sambil berjalan mundur.
Penampakan Sosok Berbaju Ungu Dia menjauh mundur dariku sampai hilang menembus dinding luar ke arah pohon mangga. Hilang beserta dengan cahaya. Tempat yang tadinya terang tiba-tiba langsung menjadi gelap. Kejadiannya itu terjadi cuma beberapa detik saja. Akhirnya aku tersadar dan utnuk memutuskan kembali lagi ke rumah dan tidak jadi buang air kecil di kamar mandi. Aku berjalan setengah berlari supaya cepat berlalu dari tempat itu. Aku juga sama sekali tak berani menoleh ke arah gudang seperti yang di maksud tadi.
Sesampai di depan televisi, aku langsung aja lanjut tidur sambil menutupi kepalaku dengan selimut. Beberapa waktu kemudian aku pun terbangun dan duduk. Ku lihat jam dinding tepat menunjukkan jam 02.00 dan memang masih kebelet buang air kecil. Aku mendadak kebingungan. Apakah benar yang tadi aku terbangun dan menuju kamar mandi atau kah cuma berhalusinasi? Ah, apapun itu aku tidak bakal pergi ke kamar mandi malam ini.
Dan malam itu akhirnya aku buang air kecil di dalam kaleng! Hal memalukan yang tidak pernah ku lakukan dan terpaksa ku lakukan malam itu. Aku juga kembali tidur, masih menutupi kepala dengan selimut. Pagi pun tiba. Sekitar jam 08.00 temanku datang ke rumah untuk mengajakku pergi keluar. Pagi itu aku bangun lebih kesiangan gara-gara tidur tak sempurna semalam. Sembari menungguku berbenah, dia bercerita bahwa semalam dia sempat bermimpi datang ke rumahku.
Dan yang membuka pintu rumah adalah seorang gadis berbaju ungu! *Deg, jantungku seolah berhenti berdetak dan aku juga berhenti menyisir rambut. Tapi aku diam saja dan cuma manggut-manggut mendengarkan dia bercerita. Biarlah misteri ini aku simpan sendiri. Mungkin suatu hari bakal ku tanyakan kepada nenek. Â Penampakan Sosok Berbaju Ungu