Sosok Ibu Dari Nenekku -Â malam ini aku bakal bercerita mengenai masalah pertemananku dengan teman ku , namanya cindy dan mungkin akan curhat sedikit. Oke mari kita langsung Aku lihat di luar jendela hujan gerimis mulai turun. Aku menarik nafas panjang membayangkan apa yang sudah terjadi denganku dan juga cindy, ya cindy marah padaku, sebab aku tak mau menemuinya lagi.
Memang semua ini adalah salahku, mengapa aku tak mau lagi bertemu dengannya sebab ada sebuah alasan tertentu, tapi aku tak bisa memberitahunya. Aku dengar kakakku memanggilku, aku pun sontak menjawab panggilannya dan bergegas langsung keluar kamar. Aku lihat temanku imam tersenyum padaku, lelaki ini telah tiga kali mengutarakan perasaannya padaku, namun aku hanya menganggapnya sebagai seorang teman biasa.
Imam mengajakku untuk ke rumah sinta, dan aku pun cuma mengangguk. Di luar ku lihat hujan gerimis telah berhenti, cuma saja udaranya yang dingin dan suasannya yang mendung membuat bulu kudukku berdiri semua. Di perjalananku teringat akan sosok nenek tua ku, ya dia adalah Sosok Ibu Dari Nenekku . Aku memanggilnya dengan sebuah sebutan mami. Dia sudah lama meninggal saat ku sedang bersedih mami lah yang selalu berada di sampingku.
Aku ingin kala ini berada di samping mami. Tak lama kemudian mataku ini melihat sesosok nenek tua dibawah pohon jambu dekat dengan rumah imam. Ya itu sangat mirip mami, dan ku tahu itu adalah mami, aku cuma tersenyum padanya. Tak terasa air mataku pun membanjiri pipiku. Aku amat merindukanmu mamiku. Aku lihat dia tersenyum lembut padaku. Seolah-olah berkata supaya aku musti sabar dan tabah menerima semuanya.
Aku lihat dia perlahan-lahan pun menghilang, dan tak lama kemudian ku lihat darah segar pun menempel di hijabku. Entah darah siapa ini. namun aku tak menghiraukannya dan langsung melanjutkan perjalananku dengan imam. Mungkin memang aku tidak akan pernah lagi berteman dengan cindy. Sosok Ibu Dari Nenekku