Sore ini aku sedikit merasa lelah, kulangkahkan kaki ini walaupun langit mendung dan juga suasananya yang tidak bersahabat. Ya aku masih ingat waktu itu aku pulang sekolah sore karna les mengikuti olimpiade geografi se-Kabupaten.
Tak lama kemudian hujan pun turun membasahi kepalaku yang tertutup jilbab seragam sekolah. Ingin rasanya aku terbang supaya cepat sampai rumah, tetapi apa daya semua itu cuma sebuah fatamorgana. Beberapa meter di depanku kulihat seorang gadis berdiri mematung sambil menunduk. Rambutnya yang panjang menari-nari diterpa oleh angin.
Aku mendekatinya dan kusentuh sisi bahunya yang terasa dingin. “Dimana rumahmu?†tanyaku. namun gadis seusia ku itu hanya bisu terdiam, kubuka tas dan langsung kukeluarkan sehelai kain persegi berwarna kuning sambil kubalutkan sebuah kain itu menutupi rambutnya yang panjang dan indah. Gadis itu pun sempat memandangku, sambil tersenyum dia menarik tanganku menuju ke suatu tempat.
Aku cuma bingung melihat tindakannya, “apakah gadis ini bisu?†tanyaku dalam hati. Tiba-tiba saja gadis itu berhenti tepat didepan rumah kosong yang tak terawat. Aku tahu rumah kosong ini sudah 2 tahun ak ditempati oleh penghuninya. Gadis itu melepaskan tanganku, dan dia sempat menunjuk ke arah rumah kosong itu. “Ya sepertinya dia memang bisu†pikirku.
PASARAN |
KLIK |
|
PASARAN SYDNEY |
23 25 27 42 43 45 47 82 83 85 |
|
PASARAN COLOMBO |
 94 91 98 24 21 28 14 12 18 92 |
|
PASARAN SCOTLAND |
 31 30 34 01 03 04 51 50 54 53 |
|
PASARAN SINGAPORE |
SELASA/JUMAT |
|
PASARAN JAMAICA |
67 68 69 17 18 19 27 28 29 20 |
|
PASARAN UGANDA |
52 54 56 02 04 06 08 12 14 16 |
|
PASARAN HONGKONG |
52 51 56 62 61 68 72 71 76 78 |
Hujan rintik tak henti-henti juga, dedaunan bambu di samping rumah kosong itu pun menari-nari di terpa angin. Suara angklung terdengar dari dalam rumah tersebut . Gadis bisu itu mulai menangis, aku bingung dan juga heran mengapa dia menangis. “Apakah aku berbuat kesalahan?†pikirku. Ku dengar ada suara adzan maghrib berkumandang, aku terkejut bukan main, aku bahkan belum pulang apalagi untuk mandi dan shalat ashar.
Saat kulihat ke tempat gadis bisu itu tadi berdiri, dia tiba tiba menghilang bagaikan kilat. “Kemanakah gadis bisu itu?†tanyaku. Bahkan jilbab yang kukasih padanya sekarang sudah berada dipundakku. Aku bingung dengan semua ini, gadis bisu itu sungguh aneh. Aku pun melangkah kaki meninggalkan tempat tersebut . Tetapi tak jauh dari rumah kosong itu, aku melihat sebuah kuburan bertulisan Zalfa binti Adam yang meninggal pada tanggal 25 september 2009.
Tulisan tersebut sudah mulai pudar, dan sekelebat bayangan gadis bisu itu berdiri tepat disamping kuburan itu. Gadis bisu tersenyum sambil memberikan sebuah gerakan tangan yang tak aku mengerti artinya. Aku dapat melihat darah segar keluar dari kepalanya. Aku langsung berlari meninggalkan tempat itu, seolah-olah gadis bisu tersebut membisikan kata “terima kasih†ditelingaku.