Pusaka Keris Condong Campur adalah salah sebuah pusaka keris pusaka milik Kerajaan Majapahit yang banyak disebut dalam legenda dan folklor. Keris ini amat di kenal dengan nama Kanjeng Kyai Condong Campur.
Keris ini adalah salah satu dari dapur keris lurus. Panjang bilahnya sedang dengan kembang kacang, satu lambe gajah dan ukuran panjangnya sampai ujung bilah, sogokan belakang tidak ada. Selain dari itu, keris ini juga menggunakan gusen dan lis-lis-an.
Condong Campur sebagai suatu perlambang keinginan buat menyatukan perbedaan. Condong berarti miring yang mengarah ke sebuah titik, yang berarti keberpihakan atau juga keinginan Sedangkan campur berarti menjadi satu atau perpaduan. Dengan begitu Condong Campur adalah keinginan buat menyatukan suatu keadaan tertentu.
Konon Pusaka Keris Condong Campur ini dibuat bersama sama oleh seratus orang mpu. Bahan kerisnya diambil dari berbagai tempat. Dan akhirnya keris ini menjadi keris pusaka yang amat ampuh namun memiliki watak yang jahat.
Dalam dunia keris muncul mitos yang mengatakan adanya pertengkaran antara beberapa keris. Keris Sabuk Inten yang merasa terancam dengan adanya keris Condong Campur akhirnya memerangi Condong Campur. Dalam pertikaian tersebut, Sabuk Inten kalah. Sedangkan pusaka keris Sengkelat yang juga merasa amat tertekan oleh kondisi ini akhirnya memerangi ikut Condong Campur hingga akhirnya Pusaka Keris Condong Campur kalah dan melesat ke angkasa menjadi Lintang Kemukus dan mengancam bakal kembali ke bumi setiap 500 tahun untuk membuat sebuah huru hara.