Pusaka Keris Jalak Buda merupakan keris yang tertua di dunia. Keris ini dibuat di Pulau Jawa sekitar abad ke-6 Masehi. Keris Jalak Buda merupakan sebuah keris generasi paling pertama. Bentuknya amat sederhana yaitu lurus, lebar, pendek dan juga tebal. Gandhiknya juga polos, sogokannya rangkap dan juga tipis, terkadang memakai tingil. Ricikan lainnya tak ada. Permukaan bilahnya tak rata, melainkan keropos serupa bopeng. Besinya memiliki sebuah kesan nglempung, seperti tanah liat.
Pusaka Keris Jalak Buda diduga merupakan keris generasi paling pertama di Nusantara. Keris buatan pada masa itu disebut keris Buda. Sebagai sebuah budaya, bentuk Keris Jalak Buda masih cukup sederhana. tapi demikian, bahan yang digunakan membuat keris Jalak Buda tersebut merupakan bahan terpilih menurut ukuran zamannya. Selain itu, dari cara pembuatannya diperkirakan tidak begitu jauh berbeda dengan cara pembuatan keris yang kita kenal sekarang. Keris Buda hampir tak berpamor. Seandainya pun ada pamor pada bilah keris itu, maka pamor itu selalu temasuk dalam golongan pamor tiban, yaitu pamor yang bentuk gambarannya tak direncanakan oleh Sang Empu.
Di Kalangan pecinta keris pada umumnya sependapat bahwasanya Keris Jalak Buda merupakan keris generasi paling pertama di Indonesia, itu artinya juga keris pertama di dunia. Dari sisi segi tuah, bagi mereka yang masih percaya, semua keris Jalak Buda memiliki tuah yang baik buat keselamatan. Itulah sebabnya, keris Jalak Buda ini sering digunakan sebagai Keris Tindih, yakni difungsikan sebagai peredam tuah keris lain yang amat ‘galak’, ‘keras atau menganggu.
Tidak semua keris nuda berdapur jalak sehingga tidak semua keris yang diperkirakan dibuat di zaman Buddha di sebut sebagai Jalak Buda. Ada beberapa dapur yang juga dibuat di masa Buda contohnya seperti dapur Betok dan dapur Brojol. Salah satu ciri khas Jalak Buda yakni adanya metuk di bawah ganjanya. Dengan adanya metuk tersebut ,ukiran yang dipasang di keris Jalak Buda tidak di perlukan mendak.
Menurut pakar perkerisan dari karaton Surakarta , Istilah keris berasal dari sebuah bahasa Sangsekerta atau Sanskrit yakni kris yang artinya menghunus. Sedangkan menurut etimologi dari jawa, Keris berasal dari dua kata yakni Sinengker yang memiliki arti rahasia atau juga disembunyikan dan kata Aris yang artinya bijaksana,hati-hati. Dengan demikian Kata Keris tersebut mengandung maksud supaya manusia yang memiliki atau yang memegang keris mempunyai satu sikap yang rendah hati, tidak suka menonjolkan diri, yang dikiaskan dengan bahasa sinengker dan juga miliki sikap yang bijaksana, hati-hati, tak sembrono.
Pusaka Keris Jalak Buda, Keris Tertua Di Dunia. Keris juga miliki nama lain, contohnya dhuwung dari dua kata udhu dan kuwung. Udhu berarti satu sumbangan atau kontribusi, sedang kuwung yang berarti kehormatan atau kewibawaan. Dari istilah ini diharapkan ada keris memberikan kontribusi meningkatkan sebuah derajat, wibawa dan juga kehormatan bagi sang pemiliknya.