Kerajaan Jin Wentira. Jadi awal mula nya pada tahun 1999 saya berumur 7 tahun saya sedang santai duduk nonton power ranger didepan televisi, lalu omah saya menghampiri saya dan berkata “Hey reza dari pada kamu nonton power ranger yang engga ada sejarahnya mendingan kamu denger omah cerita tentang sejarah opah kamu yang pernah pergi ke Kota Gaib Wentira” lalu saya menanyakan apa itu Wentira dan ternyata setelah di beritahukan saya semakin semangat untuk mendengarkannya .
Opah saya bernama Capt.Podang Thumangkeng seorang Capt Pasukan KNIL yang lahir di Kota Makasar Bugis Sulawesi Selatan.
Ketika itu Beliau bertemu dengan seorang ahli supranatural (paranormal) lalu paranormal itu menceritakan Kerajaan Jin Wentira. setelah sejam paranormal itu menceritakan semua seketika opah saya berfikiran untuk pergi ke kota Wentira dan mencari tahu di mana pintu masuk ke kota itu yang konon tidak ada yang tahu dimana pintu masuk untuk ke kota itu .
setelah sebulan penuh opah saya mencari tahu tidak ada tanda-tanda positif tentang pintu masuk kota Wentira dan pada akhirnya beliau nekat untuk berlayar ke Sulawesi Tengah, Palu.
Dalam perjalanan kebetulan sekali beliau bertemu oleh seorang laki-laki yang ingin pergi ke Wentira juga. dalam obrolan mereka ada sebuah kutipan pecakapan seperti berikut.
Opah saya “Ternyata bukan saya saja yang ingin pergi ke pulau tersebut. lalu apa yang anda tau tentang Wentira?”
Laki-laki “Oh banyak, terutama tentang penghuninya yang katanya berpakaian kuning_kuning dan tidak memiliki garis tengah dibawah hidung dan Kota modern yang katanya semuanya serba ada serta tidak ada rakyat yang miskin. Itu alasan saya mengapa saya ingin kesana.
Opah “Sangat hebat dan gaib.
Laki-laki “kalau boleh tau bapak tujuannya apa kesana?”
Opah “saya ingin mempunyai cerita yang sangat menarik untuk anak cucu saya yang mungkin mereka tidak akan pernah melihat kota yang akan saya kunjungi, karna yang saya tahu kota ini belum tentu benar adanya. Tapi saya akan berjuang mencari tahu adanya tempat itu”
Laki-Laki “yasudah kita berjuang sama sama untuk mencari tau tempat tersebut”
Opah “okeh terimaksih atas tawarannya”
Laki-laki “sama-sama”
Sesampainya di Palu opah saya dan temanya yang bertemu di pelabuhan langsung bertanya tanya kepada penduduk sekitar tentang kota Wentira tersebut dan tidak ada satu penduduk yang memberitahukannya tapi ada satu kakek kakek yang mau memberitahukan semuanya, lalu kakek itu memberitahukan tentang Wentira.
kakek “Menurut orang Kaili (Suku asli di Sulteng) di jalan poros Tawaeli – Toboli tersebut ada satu jembatan yang sangat tua usianya. Konon masih buatan Belanda. Di sampingnya ada satu jembatan jembatan beton yang digunakan konon setiap kendaraan yg lewat wajib memberi kode lampu atau setidaknya klakson sebagai tanda permisi mau lewat.
Hal tersebut dilakukan menurut warga setempat adalah sebagai tanda izin atau permisi untuk melewati gerbang kota Wentira tersebut.
Kawasan Wentira yang terletak di Kebun Kopi ini dikenal cukup berat, menanjak dengan kemiringan tajam dan sering terjadi longsor. Jembatan tua itu masih ada hingga kini, dan bahkan sekarang ada sebuah tugu berwarna kuning bertuliskan Ngapa Wentira. (Ngapa dalam bahasa Kaili berarti Kampung, Negeri atau Kota. Wentira berarti tidak kasat mata). Jadi ngapa Wentira berarti Kota Wentira.
PASARAN |
KLIK |
|
PASARAN SYDNEY |
61 65 69 91 95 96 21 25 26 29 |
|
PASARAN COLOMBO |
61 65 69 91 95 96 21 25 26 29 |
|
PASARAN SCOTLAND |
41 45 49 71 75 79 21 25 29 27 |
|
PASARAN SINGAPORE |
Selasa & Jumat libur |
SELENGKAPNYA |
PASARAN JAMAICA |
97 92 93 57 52 53 47 42 43 48 |
|
PASARAN UGANDA |
19 13 14 59 53 54 89 83 84 80 |
|
PASARAN HONGKONG |
82 85 84 92 95 94 12 15 14 19 |
|
PASARAN KENYA |
13 17 14 23 27 24 29 63 67 69 |
|
PASARAN SLOVAKIA |
81 83 85 21 23 25 71 73 75 79 |
Ingat warga Wentira tidak punya garis pemisah diatas tengah bibir, seperti layaknya manusia normal. Kota Wentira pun di dominasi oleh warna Kuning ke-emasan baik itu gedung, kendaraan bahkan pakaian warga Wentira di dominasi oleh warna tersebut. Bahkan ada beberapa kalangan menyebut Wentira sebagai “Atlantis” yang hilang.
Lalu opah saya teringat perkataan temannya bahwa apa yang di katakan temannya benar.
Ucapan terimaksih pun di ucapakan pada kakek tersebut, lalu kakek pergi begitu saja dan opah saya dengan temannya juga pergi. tapi setelah mereka berpisah beberapa langkah dengan tanggap opah saya mengingat ciri ciri warga Wentira yang memakai pakaian serba kuning dan tidak ada garis pembatasan bibir atas di bawah lobang hidung.
Dengan seketika opah saya langsung menengok kebelakang dan kakek itu sudah menghilang dengan cepat. Kakek itu berpakaian dan berciri-ciri mirip sekali dengan warga Wentira. opah saya dan temannya langsung terduduk di bawah dengan lemas serta ketakutan yang melanda mereka.
Tapi semua ketakutan itu tidak menghalangi opah saya untuk melanjutkan perjalanannya.
Ketika itu opah saya dan temannya terpisah di perjalanan di karenakan ramainya pasar yang mereka lewati. pada akhirnya opah saya harus berjalan sendiri ketempat Tugu Ngapa Wentira yang di bilang kakek sebagai gerbang pintu masuk kota Gaib Wentira.
Sesampainya di jembatan tugu Ngapa Wentira opah saya bertemu gadis yang Sangat cantik berpakaian kuning-kuning dan tidak ada garis tengah di bibir atas, waktu itu pukul 10.00 malam hari.
Saat itu opah saya sangat lelah akan perjalanannya jadi opah saya tidak sadar kalau dia sedang bertemu seorang warga Wentira.
Gadis Itu berkata “ass. Prajurit KNIL yang gagah berani sedang apa kau di jembatan ini malam malam begini?”
Opah “Saya sangat lelah dalam perjalanan menuju ke jembatan ini dari pelabuhan, di sepanjang jalan saya tidak menemukan penginapan untuk saya beristirahat. tujuan saya adalah untuk masuk ke Kota Megah Wentira”
Gadis Suku Wentira Pun kaget dengan perkataan opah saya. lalu gadis itu bertanya lagi.
Gadis “Apakah anda yakin dan siap menerima resikonya bila anda ingin masuk ke Wentira”
Opah “Saya yakin, saya hanya ingin pergi ketempat yang belum pernah saya lihat dengan kasak mata. Dunia ini luas dan masih banyak lagi tempat yang harus saya kunjungi jadi saya tidak akan mati disini, apapun itu resikonya saya yakin saya tidak akan mati disini”
Gadis cantik itu pun tercengang akan keberanian opah saya.
Lalu gadis itu memberikan pilihan 3 Nasi yang bebeda warna. Kuning/Putih/Hitam.
Opah saya bertanya.
Opah “Apa maksudnya warna itu”
Gadis “Pilihlah salah satu dan tanggung resikonya jika anda ingin pergi ke Wentira”
Opah saya pun berfikir dingin dan keringatnya sampai becucuran.
Opah “Baiklah apapun itu saya akan tanggung resikonya. Saya akan memakan nasi yang berwarna kuning. Dengan lantang dan jelas suara yang keluar dari mulut opah saya
Lalu gadis itu pun memberikannya dan berkata.
Gadis “Makan lah dan selamat datang di kota Wentira’ (Muka tersenyum dengan manis)”
Opah saya tanpa berfikir lagi dan langsung memakannya. Dengan sekejap opah saya langsung terjatuh pingsan dan menghilang di tengah jembatan itu.
Beberapa saat kemudian ketika opah saya sadarkan diri dan Membuka matanya yang ada di hadapannya adalah Kerajaan Jin Wentira yang megah.