Cerita Misteri Bau Yang Misterius – Rasa letih menyelimuti badan ku. Sejak pagi hingga menjelang malam pekerjaan belum kelar juga. Nama saya dwi, Cerita ini adalah cerita pengalamanku di tahun 2015 ketika dwi bekerja di pabrik nugget rumahan. Bukan niat hati ku mencari nafkah hingga larut malam begini. Tapi demi anakku, saya rela kerja lembur meski gajinya tdk kunjung naik-naik juga.
Mencari rezeki? Iya, itu adalah tugas saya sebelum aku berpisah dengan suamiku, aku yg menafkahi mereka hingga aku tinggal berdua dengan anak ku. Menjadi seorang single parent itu sangatlah tak mudah. Banyak godaan dari laki-laki hidung belang bahkan gunjingan, gosip, cemoohan, cemburu dr orang-orang syirik sudah kebal di telingaku. Ku hiraukan semua itu karena tujuanku hanyalah 1 yakni anakku.
Tugasku untuk membesarkannya dan menafkahinya hingga rela lembur demi anakku. Namun pengalaman ini malah membuat saya mengalami hal-hal mistis, horor bahkan misteri. Suatu ketika hari, seperti biasanya lembur, tapi bagi saya yang masih terbilang karyawan baru karena baru kerja 3 bulan disini sehingga saya di tempatkan bagian membuat bentuk nugget dan bagian packing. Memang tak sulit, tapi menjenuhkan jika dr pagi sampai malam.
Apalagi tumben sekali adonan belum selesai juga hingga maghrib pun datang. Saya di ruang cetak sendirian dalam kondisi kurang penerangan. Memang dalam kondisi seperti ini tak layak di sebut pabrik. Karena masalah pribadi dan tugas bagi saya berat, sehingga sering membuat saya sering melamun. Kadang teman kerja saya sering menggoda atau sekedar menghibur untuk aku terlihat tersenyum.
Namun jika teman saya di tugaskan di ruangan lain, saya sendirian disini, di belakang rumah yg di pagar tanpa atap/hanya dengan atap terpal, dan masih terlihat pepohonan di balik pagar tembok tersebut. Pohon pete yang berdomisili keangkerannya membuatku selalu memandangnya setiap saat. Ah demi menghilangkan pikiran serem, saya membelakangi pagar yang ada pohon pete tersebut. Ketika sedang asyik menyelesaikan adonan, tiba-tiba bulu kuduk ku merinding.
Seperti ada yang menemani saya malam ini. Aku hanya bisa berdoa dan berdzikir dalam hati sambil menoleh ke arah belakang. Tapi tak melihat apapun. Saya merasa dia duduk di atas pagar, tapi tetap saja saya berdoa. saya teringat kata temanku yg sering menggangguku ketika aku melamun. Ia  berkata “sudah-sudah jangan melamun terus, di bawa happy saja, kalau kamu sering melamun begitu malah mereka senang nungguin kamu disini†ujarnya.
Sontak mataku terbelalak dan membuyarkan lamunan saya. Dan di malam ini, saya teringat kata-kata tersebut, sehingga membuatku sedikit parno. Tiba-tiba saya mencium bau sesuatu, bau yang wangi, wangi sekali seperti parfum yang mahal. Kemudian diselingi bau asap rokok, aku kenal bau asap rokok tersebut. Baunya seperti rokok lintingan/rokok kakek-kakek zaman dahulu.
Saya kenal bau tersebut karena dulu sering melihat kakek ngerokok linting. Rasa penasaran bercampur merinding membuat saya menoleh ke kanan, kiri dan pun kebelakang. Tapi tak aku temukan asap maupun puntung rokok tersebut. Bahkan sejak tadi tak ada orang yang kebelakang, gumamku. Dan tidak ada jalan maupun gang untuk melalui di area sini, karena rumah antar warga amat dekat bahkan tidak ada jarak, hanya tembok yg sebagai pembatas.
Ketika sedang bingung mencari sumber bau, tiba-tiba temanku yg datang utk melihat pekerjaanku sekaligus melihatku. saya pun langsung bertanya pada dia, apakah ia merokok dan membuang puntung rokok di belakang. Tapi ia menjawab tidak, dan malah menakut-nakutiku. Sontak aku mengejarnya dan menarik tangannya utk menemaniku membersihkan meja.
Karena temanku terkenal jahil dan ia  juga yang bilang kalau ada yg mengikutiku saat aku melamun. Jadi ia akan ku korbankan utk menemaniku sampai selesai pekerjaanku di belakang. Hingga ia membahas bau yg aku tanya padanya. Tapi sejak temanku datang bau itu seketika menghilang bahkan tidak tercium kembali. Hingga kejadian ini berulang 2 kali, tapi mengapa hanya saya yang tahu? Mengapa teman-teman yg lain tak pernah di ganggu, bahkan mereka happy saja.
Ah apakah karena saya sering di belakang sendirian. Pengalaman horor saya di tempat kerja bukan ini saja, tapi masih ada kisah lain dan pernah di alami oleh karyawan baru juga. Lain hari akan saya sambung kembali. Sekian.