Pengalaman Mistis Paling Berbekas Hingga Saat Ini

Mbahjitu – Pengalaman Mistis Paling Berbekas Saat itu saya berusia 9 tahun. Nenek saya meninggal dunia, itu kali pertama saya melihat seorang mayat dan melihat orang meninggal terbungkus oleh kain kafan. Yahh mamamua juga masih bocah ya, nurut aja orang apa kata orantua kan. Kami sekeluarga disuruh menginap dirumah nenek. Tapi, Om dan tante saya juga ikut mengindap pada waktu itu. Mereka mengatakan bahwasannya rumah nenek ini tidak boleh sepi, takut nenek kami sedih di alam sana, dan dalam kesepian saat dirumah itu mungkin mereka mengira bahwasannya orang yang sudah meninggal sebelum 3 harinya rohnya masih ada di sekitaran rumahya, ya saya sempat tidak berfikir untuk mempercayai hal seperti karena saya pada waktu itu juga masih bocah, Ok lahh kalau begitu.
3 hari setelah kami mengadakan pengajian dirumah nenek, setelah hari ke-4 dan pada malam harinya, suasana seakan mencekam, kebetulan hari itu malam jum’at juga dan pengajian sudah selesai, kami memutuskan tetap tinggal dirumah nenek, saat malam tiba ayah dan saya memutuskan untuk menonton pertandingan sepak bola di ruang tamu percis saat nenek suka beristirahat disitu.
Saya masih sanagat kecil dikala itu, saya buka ninetendo dan ayah ketiduran saat menonton bola, dengan bodohnya saya masih melek dan tidak membangunkan ayah, sedang asik bermain game sendirian. Lalu rintik hujan mulai turun, terdengar dengan jelas suara anak ayam didepan rumah nenek.. Dan tepat di dekatnya ada kandang ayam dan juga mesin pompa air yang manual beserta juga dengan sumurnya

Suara anak ayam nya semakin gaduh, semakin berisik dan mengganggu saya bermain game. Saat itu waktu menunjukan pukul 01.00 Wib pagi, kurang lebih. dengan bodohnya saya penasaran kenapa sih ayam ini berisik banget, namanya pada saat itu bocah rasa ingin tahunya banyak, dan saya melihat dengan jelas lewat jendela. Dan benar saja, saya lihat sosok seseorang yang mirip sekali dengan nenek saya dengan percis menggunakan pakaian putih sedang berdiri di seblah pompa air. Saya ingat denghan jelas muka nenek saya, dari atas kepala sampai bawah saya lihatin. Bagian bawahnya kotor karena menginjak tanah namun anehnya saya melihat dia tanpa menapak di lantai..
wajah yang pucet dengan tatapan yang semakin lama semakin melotot ke saya, sepontan saya langsung menjerit dan membangunkan ayah saya. Dengan spontan,ayah saya membuka horden dan melirik ke jendela itu. Lalu menggendong saya kekamar tempat dimana ibu dan adik saya no 2 sedang tidur di dalamnya.
Tak mengacuhkan Tv yang menyala, ayah saya langsung lari bawa saya ke kamar atas dan menutuh saya tidur berbaiing isirahat menggunakan pakaian putih.Kami ber 4 tidur satu kasur dempet2an sambil pakai selimut tertutup
Dari luar dengan jelas terdengar banyak barang yang berjatuhan, pintu kamar nenek yang terbuka dan menutup sendiri. Suara tv yang seperti dimainkan volume nya. Wahh ini yang paling parah banget, kejadian yang baru kali ini saya alami dalam seumur hidup saya. Atah saya berbisik ” nak, tetap baca quran dalam hati dan jangan buka mata ya” Saya dam adik berpelukan sangat erat, ibu saya juga sudah mulai panik banget dan maksa untuk pergi dari rumah itu saat itu juga. Tapi Tapi jika kita keluar kamar pada saat iut pasti lebih parah juga gangguannya, sumpah ini bener bener kayak di film horror, berasa lagi syuting film
Setelah itu suara dari dalam rumah tidak terdengar lagi, tapi……. Suara diatas atap rumah seperti ada orang yang sedang melompat ke atasnya, jendela kamar yang kebuka dan angin kencang yang masuk ke kamar sampi menerbangkan beberapa seling yang sedang kita gunakan. Saya dan adik tetap menangis sambil memegang ibu yang juga disamping kami saat itu. Lalu tanpa sadar saya memberanikan diri untuk menutup jendela dengan berbicara ” Ma. Tolong jangan ganggu kira disini ya”. Kami hanya ingin mau temenin mama lebih lama disini, jika mama terasa terganggu akan kehadiran kamu besok kami akan pulang ya ma. Nanti saya minta ( salah seorang tante saya ) untuk gantian temenin mama disini ya.” lanjut ayah
Heran terkaget-kaget, seketika angin yang begitu keras awalnya tiba-tiba berhenti dengan sendirinya,hujanya juga perlahan mulai reda Udah selesai kan? Belum guys.Ceritanya enggak cuman sampai situ aja,setelah itu kita keluar dari kamar kan untuk ngecek keadaan diluar kamar, baru sampai tangga nih kan bareng2 mau turun ceritanya tuh ya eh tiba2 mati lampu.
Tanpa basa basi saya langusng kabur keluar rumah dan memasuki rumah tetangga pada jam 2 subuh dengan menggedor-gedor pintu tetangga, dan kebetulan rumah pak RT juga tidak jauh dari rumah nenek saya..
Keesokan harinya kami semua langsung pulang haha

Samapai saat ini saya paling enggak bisa nonton film horor yang ada “Pocongnya” bahkan saat ayah saya meninggal saya tidak berani didekatnya. Saya hanya cukup melihatnya dari kejauhan, bsa di bilang ini trauma yang sangat mendalam pada diri saya.

Sumber : Quora.com