Cerita Misteri Mimpi Yang Membawa malapetaka – Hello, Kali ini dwi akan menulis cerita di era pemimpin negara 2004/2005. Waktu itu dwi masih duduk di SMP entah kelas berapa. Karena televisi di rumah dwi rusak dan belum ada gantinya, jadi dwi sering nonton TVÂ ke tempat tetangga. Beberapa hari dwi sibuk entah sibuk ngapain, jadi tak pernah nonton TV.
Dan pagi hari itu, dwi lupa hari apa. Para ibu-ibu di daerah rumahku yg ada di Lampung Tengah (entah lampung lain) sedang geger dan sibuk diri sendiri sambil berwajah khawatir. Karena saya tak tahu alasan dan penyebabnya pun ikutan kumpul ke ibu-ibu sambil bertanya “ada apaan sih,kok pada geger nyari toge besar (toge dari kedelai)†ucapku keheranan.
Kemudian ibuku menjawab “barusan ada berita di TV, kalau bapak negara bermimpi bahwa ada kain putih yakni kain mori (kafan) yg sangat panjang terbang dan jatuh di daerah Lampung†papar ibuku. “Dan bapak negara mengimbau ibu-ibu beserta keluarganya utk makan sedikit di belakang pintu ruang tamu saat menjelang maghrib dengan sayur kates (sayur pepaya) di campur toge tidak pakai bumbu-bumbu, namun hanya di perbolehkan pakai garam dan merica†tambah ibu-ibu tetangga lain menjawabnya.
Dan berusaha mencari syarat yg akan di masak, terutama toge yg di pasar sudah terjual habis akibat berita tersebut. Saya pun terkejut mendengarnya, tapi entahlah itu urusan para ibu-ibu yg mau memasak, dwi kan mau segera berangkat ke sekolah. Singkat cerita, sore hari dwi amat kelaparan, karena biasanya saya sudah makan kalau ibu sdh selesai memasak. Tapi karena dari siang disuruh puasa bentar hingga menjelang maghrib, akhirnya saya menurut saja deh.
Pas adzan maghrib berkumandang, dwi, ibu dan adik saya berbuka alias makan bersama di belakang pintu depan yg di tutup. Bapak dan kakak tak ikut, karena kakak sedang tidak ada di rumah dan bapakku pergi ke masjid. Jadi cuma saya bertiga saja, di sela-sela makan dengan makanan yang beralas daun (entah daun pisang atau daun jati, saya lupa). Dwi berkata nyeletuk “kok rasanya aneh gini ya bu?â€.
Ibu langsung menjawabku “*hust, sudah di makan saja, gak usah bnayak komentar apa-apa, rasanya enak gini kok†ucap ibu. Setelah habis tanpa boleh di sisakan, dwi pun bertanya lagi.
“Memang kenapa sih bu dengan mimpinya dan harus melakukan hal seperti ini?†tanyaku.
“Kalau mimpi kain kafan itu tandanya bahaya, dan sebagai penangkal dari mimpi tersebut pak presiden menyuruh membuat makanan ini†jawab ibu. Saya langsung mengangguk tanda bahwa saya sudah mengerti.
“Ini mah masih mendingan rasanya enak, dulu ibu sering makan sayur hanya dengan bumbu garam saja†kata ibuku menegurku. Aku pun terdiam dan berfikir apa maksud mimpi bapak negara tersebut? Sekian cerita dari daerah Lampung, terima kasih sudah membaca. Ini cerita fakta terjadi di era jabatan beliau, saya undur diri dan mohon maaf jika ada salah kata.