Dulunya Kost ku Tempat Pembantaian – Aku baringkan tubuhku Yang lelah ini di kasur, badanku terasa sangat capek seharian mencari tempat kost, dan baru akhirnya dapat juga dengan harga amat murah 1 bulan 200 ribu, meski tempatnya tak begitu bagus dengan langit-langit kamar, dengan anyaman yang terbuat dari bambu atau (kepang). Dengan di lumuti amat banyak sarang lama-lama dengan suasana hening, cuma aku yang ngekost disini.
Entah kenapa tak begitu banyak yang ngekost disini, aku pun beranjak dari atas kasurku dan segera mandi, aku langsung mengambil handuk dari tasku dan pergi ke kamar mandi. Terlihat suasana di kamar mandi yang begitu gelap cuma di terangi oleh lampu bohlam berwarna kuning, membuat kesan seperti berada di film horor, tak terlalu menghiraukannya aku pun langsung saja mandi.
Setelah mandi aku pun berpakaian dan tidur manis di atas kasurku, sambil memainkan ponselku, tiba tiba saja *plaak! Suara jendela terbuka begitu keras membuatku amat kaget, aku pun langsung memeriksanya tidak ada apa-apa, pikiranku mulai lari kemana-mana. Aku pun kembali menutup rapat jendelaku, terlihat kilat menyambar-nyambar mungkin bakal turun hujan sebentar lagi (gumamku).
Aku pun kembali lagi naik ke kasurku, dan mainkan ponselku, “tiba-tiba hujan begitu deras membuatku merasa takut dengan sendirinya, aku masi saja berpikiran positif dan aku melanjutkan main ponselku. Tak lama kemudian memainkan ponselku, tiba-tiba saja listrik padam, suasana hati ini menjadi horor dengan adanya listrik padam di tambah lagi hujan yang begitu deras membuat suasana di malam ini menjadi amat seram.
Aku pun langusung saja menyalakan senter ponselku, saat di mana aku mengarahkan ke atas, aku melihat sosok wanita yang amat begitu seram dengan wajah yang berlumuran darah segar. Aku pun amat takut dan memalingkan wajahku, ketika aku lihat kembali sudah tidak ada sama sekali, aku menyenteri ruangan kamar namun ia sudah tidak ada, aku melihat ke luar jendela terlihat perempuan berdiri di tengah hujan dengan keadaan kepalanya yang tertunduk.
Aku menatap wanita itu dari jendela kamar, dan kemudian saja kepalanya terjatuh dan melihatku dengan senyum sinisnya kepadaku. Jantungku serasa mau copot berdebar-debar keringat dinginku mengalir begitu deras. di malam itu Aku ketakutan dan berlari ke kasurku dan menutupi tubuhku dengan selimut.
“Tiba-tiba lagi terdengar suara wanita menangis, aku pun semakin takut, aku memegang erat selimut yang menutupi tubuhku, suara itu sepertinya cuma ada di sebelahku terdengar dekat sekali†(gumamku). Aku pun mengarahkan senterku ke arah depan, terlihat sesosok wanita yang tadi dengan senyum sinisnya kepadaku, aku langsung saja loncat dari kasur berteriak histeris dan langusng berlari keluar kamar. Tapi pintu kamarku tidak bisa terbuka terkunci, aku tidak bisa berbuat apa-apa, wanita itu lama lama semakin dekat ke arahku dengan memegang kepalanya di tangan kanannya.
Dia semakin dekat, aku pun ke arah kamar mandi mencari celah-celah pintu yang bisa aku buka, aku berlari mencarinya. Saat aku berlari, aku langusng terjatuh terkena benturan ke kursi, darah mengalir di kepalaku. Baterai ponselku mulai low, senterku sedikit hampir redup aku menemukan jalan keluar lewat pintu belakang. Aku langsung berlari ke arah pintu itu, pintu itu di jaga oleh sosok wanita dengan punya rupa wajah yang hancur, terlihat bola mata yang sudah hampir keluar. Aku mundur ke belakang, dia menatap tajam ke arahku . aku merasa seperti berada dalam Tempat Pembantaian
Aku cuma bisa menangis dengan kejadian ini, apa yang musti aku lakukan, apakah aku akan mati disini. Aku langsung mengambil batu besar dan pergi untuk memecahkan kaca kamarku. Aku pun loncat dari kamarku yang saat tersebut berada di lantai 1, aku pun berdiri dan mengarahkan senterku ke arah rumah kost yang ku tinggal ini, tempat ini tiba-tiba saja berubah menjadi rumah hancur dengan kondisi tembok yang sudah hancur.
“Ya! Ampun apa yang terjadi denganku†gumamku. Aku langsung berlari menjauh dari tempat kost tersebut, dan pergi ke jalan raya yang amat ramai, aku berlari sejauh 1 km dengan suasana yang gelap gulita dengan kondisi hujan yang amat deras. Aku melihat lampu-lampu, aku mempercepat lariku . Ketakutanku dari diri pun mulai memudar, melihat keramaian orang berjalan kesana kemari.
Aku melihat jam di tanganku sudah pukul 2 pagi, aku melihat penjual nasi goreng dan aku menumpang izin untuk istirahat. Dan aku mulai bertanya dengan tempat kost yang tadiitu. Dulunya tempat itu merupakan tempat pembantaian, dan 2 orang di kost itu di bunuh dan arwah mereka masih gentayangan sampai sekarang, dan di sana juga ibu kost pun dulu ikut terbunuh. Ngeri!! Dulunya Kost ku Tempat Pembantaian