Hantu Dipangkalan Ojek, Hari itu aku sangat merasa bosan di rumah. Papah dan juga mamahku kerja pulangnya malam. Sementara aku masih belum bisa kerja lagi. Tadinya aku mau menghubungi om supaya main ke rumah. Tapi aku merasa tidak enak hati. Dia pasti bilang iya jika aku suruh main ke rumah. sebab ada sedikit uang dan aku pikir cukup untuk ongkos. Aku pun berniat main ke tempat om.
Aku: om aku mau ke situ, sakarang lagi di jalan.
Om: sama siapa La?
Aku: sendiri aja.
Om: sekarang lagi dimana? Biar om yang jemput saja.
Aku: gak usah om makasi.
Percakapan melalui pesan singkat. tak lama dia langsung menelepon, namun tidak aku jawab. Aku pikir jika nanti aku angkat dia pasti memaksa untuk menjemput. Sore hari sebelum maghrib aku sudah hampir sampai ke tempat om.
Aku: perempatan sebelah kiri ya bang.
Supir angkot: iya mbak.
sesudah membayar karena jalanan terlihat sepi aku pun langsung menyeberang jalan. Tinggal langsung sekali naik ojek aku sampai deh ke tempat om. Ucapku dalam hati. Setelah menyeberang aku sampai di pos kecil tempat tongkrongan ojek. Di belakang pos ada pohon besar berdaun rimbun. Tapi aku heran sebab tidak ada ojek satu pun. Mungkin lagi pada mengantar para penumpang.
Jadi aku pun langsung duduk dan menunggu saja di kursi panjang yang sudah tersedia. tak berapa lama ada seorang perempuan. Dia memakai kaos lengan pendek yang berwarna merah dan memakai celana jeans selutut. Rambutnya lurus sebahu. Dia pun menyeberang dan menuju ke tempat aku duduk.
Mbm (mbak berbaju merah).
Mbm: ojeknya pada kemana ya ni mbak?
Aku: gak tahu mbak aku pun baru datang.
Mbm: pulang kerja mbak?
Aku: gak aku lagi mau main ke rumah nenek.
Mbm: oh.
Aku: mbak ini orang sini?
Mbm: bukan mbak, aku dari Cikarang mau ke tempat bibi aku.
Habis itu dia pun langsung ikut duduk di sebelahku. Sudah lewat maghrib namun belum ada satu pun ojek yang datang. sebab aku takut kemalaman akhirnya aku coba untuk menghubungi om. namun aneh, sinyal ponselnya tidak ada sama sekali. Aku pun coba berdiri dan berjalan jalan untuk mencari sinyal. Karena masih tak dapat sinyal, akhirnya aku kembali duduk.
Aku: aneh ya mbak disini kok tak dapat sinyal.
Mbm: masa sih.
Si mbak itu langsung melihat ponselnya.
Mbm: punya aku ada kok mbak, nah penuh malah.
Aku: boleh aku pinjam mbak?
Mbm: boleh kak.
Si mbak ini baik banget, aku pun langsung mengganti posisi duduk dan menghadap ke arahnya.
Aku: buat SMS saja ya mbak.
Mbm : ini pakai saja.
sesudah aku lihat di ponselnya itu ada tulisan “jangan melihat ke belakang mbak ada hantuâ€. Sejenak aku langsung terdiam melihat mbak itu. Lalu dengan perlahan aku mengembalikan langsung ponselnya.
Aku: ini mbak, makasih ya.
Mbm: iya.
Hantu Dipangkalan Ojek,  karna sudah penasaran dengan perlahan aku menengok ke arah belakang. sesudah aku lihat aku sangat heran sebab masih mbak berbaju merah tadi. cuma saja mukanya pucat dan terlihat mau mengatakan sesuatu namun kaku dan sulit untuk mengeluarkan suara. Jari telunjuknya mengarah ke arah belakangku.
Mbm: han, han.
tak lama dia tertidur pingsan. Dengan perlahan aku langsung kembali menengok ke arah belakang lagi. namun masih mbak yang berbaju merah tadi. cuma saja sepertinya mbak yang ini salah memakai produk kecantikan. Sehingga wajahnya sudah rusak, retak-retak mengelupas, hidungnya penyok, lidahnya *melet terbagi tiga, sebelah matanya sudah keluar berada di pipi, dan mata itu masih tetap menatap. sesudah itu aku tidak ingat apa-apa lagi.Hantu Dipangkalan Ojek