Cerita Misteri Pohon Durian – Hai guys namaku azrul widiatmadja ini kisah nyata ini dialami oleh abangku sendiri. Ketika ia masih duduk disekolah dasar. Dan mungkin kenangan ini tak akan pernah terlupakan olehnya. Kejadian tersebut terjadi tepatnya dipersimpangan gang masuk rumah kami dulu.
Di persimpangan tersebut ada rumah yang penuh dengan tanda tanya dan misteri. Rumah besar yg dulu pernah terjadi perampokan dimana seluruh keluarga dibunuh bersama dgn pembantunya, sungguh kisah yang tragis yang terjadi pada waktu itu. Sejak saat itu, rumah itu mungkin menjadi rumah sangat angker di kampung kami. Karena kalau malam kerap terdengar suara tangisan pilu dan teriakan-teriakan.
Rumah tersebut sangat luas halamannya, dikiri rumah banyak pohon pisang yang sangat tidak terawat, dan sebelah kanan tersebut ada kuburan (kalau kata ibuku itu adalah kuburan pemilik rumah yg dirampok itu). Sementara didepan rumah tersebut terdapat pohon durian yg sangat rimbun dan dipohon itu banyak sekali cerita-cerita yg menyeramkan terjadi. Ada cerita yg pernah bertemu kuntilanak duduk disalah satu cabang pohon lalu menghilang kedalam rumah. Ada juga cerita yang pernah bertemu genderuwo, dan bertemu pocong. Seperti yg dialami abangku.
Waktu itu selepas shalat maghrib, abangku seperti biasa berangkat mengaji bersama dengan teman-teman ketempat pak haji in’am (yang merupakan paman kami sendiri dan sekarang telah meninggal). Rumah pamanku ini berbeda gang dgn kami dan pastinya kalau ketempat pamanku harus lewat dari depan rumah itu. Saat pergi gak terjadi hal yg aneh, tapi diperjalanan pulang sehabis isya, abangku berpisah dgn teman-temannya dan dia melewati rumah angker, gelap dan tak berpenghuni itu sendiri.
Saat ia ingin berlari terdengar suara yang begitu keras jatuh dari pohon durian itu. Dengan spontan abangku langsung kaget dan menoleh kepohon itu, tapi tidak ada siapa-siapa. Lalu ia pun mencoba untuk ingin berlari kembali, tapi tiba-tiba terdengar ada suara yg seperti memanggil “nak tolongin kakek *dong, kakek terjatuhâ€. Abangku kembali menoleh kepohon tersebut, dan benar saja disitu ada seorang kakek yg sedang duduk diatas tanah sepertinya memang habis terjatuh.
Tanpa berpikir yang macam-macam anehnya abangku berjalan hendak menghampiri sang kakek, ketika beberapa meter lagi akan mencapai sang kakek tiba-tiba seluruh tubuh si kakek mengeluarkan asap. Semakin lama semakin banyak sampai perlahan-lahan tubuh si kakek sirna dan asap tersebut menjelma dan menjelma menyerupai sosok hantu pocong dengan muka menyeramkan, sontak abangku terkejut serta gemetaran keringat dingin.
PASARAN |
KLIK |
|
PASARAN SYDNEY |
15 18 10 45 48 41 40 85 81 80 |
|
PASARAN COLOMBO |
 21 23 25 29 41 43 45 81 83 85 |
|
PASARAN SCOTLAND |
 10 16 18 20 26 28 50 56 58 52 |
|
PASARAN SINGAPORE |
16 18 10 56 58 50 59 76 78 79 |
|
PASARAN JAMAICA |
65 67 69 85 87 89 05 07 09 08 |
|
PASARAN UGANDA |
64 67 61 84 86 87 14 16 17 81 |
|
PASARAN HONGKONG |
24 26 28 64 68 84 82 86 56 58 |
Dia mencoba untuk berlari sekuat tenaga tapi anehnya dia hanya berlari ditempat saja, dengan diselimuti perasaan takut tidak menentu akhirnya abangku pingsan. Saat abangku siuman ternyata dia telah ada dirumah dan dirumah kami sudah ramai beberapa tetangga termasuk pamanku haji in’am yg termasuk juga guru ngaji abangku.
Rupanya saat abangku pingsan orang tuaku gelisah karena hingga hampir jam 10 malam belum juga pulang, akhirnya ayahku memutuskan utk menyusul kerumah pamanku dan saat melintasi rumah kosong itulah ayahku menemukan abangku yg tergeletak dibawah pohon itu.
Usai keesokan harinya abangku baru menceritakan tentang kejadian yg dia alami kepada kedua orang tuaku. Dan orang tuaku bilang ternyata sudah banyak dari orang kampung itu yang melihat penampakan dirumah tersebut maupun dipohon itu. Semenjak kejadian itu abangku kalau malam tidak berani lagi sendirian kalau melintasi rumah tersebut.
Kejadian pohon durian tersebut merupakan kejadian seram yang kata abangku tidak mungkin terlupakan hingga sekarang, hingga akhirnya abangku mencerita kejadian tersebut padaku dan kutuliskan dalam cerita yg mungkin tidak seram bagi kalian, dan beruntungnya aku tak lahir di kampung itu jadinya gak perlu merasakan keangkeran itu rumah.