Pramugari Kesurupan Bikin Merinding Dengan Lagu Tembang Jawa

Kisah Angker RSK Tayu Yang Sudah Lama Tidak Beroperasi

MbahJitu – Kisah Angker RSK Tayu, Rumah sakit biasanya dikenal sebagai sarana utama dalam dunia kesehatan yang selalu mendapatkan sejumlah perhatian lebih karena berkaitan dengan kemanusiaan. Hal ini lah yang juga membuat rumah sakit yang ada di mana saja selalu ramai dengan kunjungan manusia.

Namun, karena hal tersebut tentu saja hal itu hanya berlaku bagi rumah sakit yang masih aktif beroperasi, Namu bagamaimana jika sudah tidak beroperasi justru rumah sakit lah yang lebih cenderung membawa suasana yang angker dan menyeramkan . Karena kita tahu bahwa tidak sedikit nyawa manusia yang menghembuskan nafas terakhirnya di rumah sakit sehingga kesan itulah yang membuat bahwa rumah sakit adalah tempat yang horor setelah kuburan semakin melekat terutama di Indonesia yang masih sangat kental dengan adanya hal- hal yang berbau mistis.

Seperti Kisah Angker RSK Tayu di Pati, Jawa Tengah. Konon memang di rumah sakit yang telah dibangun sejak tahun 1993 itu juga meninggalkan beberapa kesan angker yang sangat mencekam sejak telah berhenti beroperasi karena krisisnya sebuah pendapatan pada tahun 2013.
Setelah semakin bertambahnya usia, semakin bertambah juga kesan angker lahir dari rumah sakit ini. Menurut dari banyaknya kesaksian warga sekitar, sering terjadi hal- hal aneh berupa gangguan dari mahluk gaib terutama bagi orang- orang yang hendak melewati jalan depan rumah sakit.

Tidak jarang juga para warga melihat adanya penampakan dari hantu perempuan yang mengenakan pakaian serba putih semua. Warga juga sering mengaitkan sosok itu adalah bekas seorang tenaga kerja kesehatan atau suster yang pernah bertugas di rumah sakit itu.

Bahkan, menurut versi cerita yang ada lainnya juga pernah menyatakan bahwa eksistensi dari para penunggu rumah sakit itu bukan hanya pada malam hari, tetapi ada juga pada siang bolong sekalipun dan suasana angker dan gangguan gaib sangat mencekam dan sesekali terjadi.

Di dalam lingkungan rumah sakit juga terdapat banyak spot yang sangat angker seperti di sebelah ruangan jenazah, sumur tua bekas penjajahan Belanda, parkiran yang berada dekat dengan sumur dan juga sebuah lorong yang ada di rumah sakit yang konon katanya sering terdengar suara yang sangat ramai seperti suara langkah kaki seolah seperti rs itu masih beroperasi.
Dari sekian banyak tempat angker di lokasi tersebut, yang menjadi spot paling mengerikan adalah ruang genset yang tepat berada di sebelah ruang mayat, di sudut itulah diyakini sebagai sumber dari semua energi negatif berkumpul hingga muncul Kisah Angker RSK Tayu sampai sekarang ini.

Sumber : Kumparan

Cerita Mistis Akibat Kenalan Dan Kencan Dengan janda Muda Tanpa Anak, Lelaki Hidung Belang Kena Batunya

Mbahjitu – Bisa Kenalan dan berkencan dengan janda muda tanpa anak yang baru dikenal tentulah merupakan saat yang ditunggu-tunggu. Tapi apa daya semua angan-angan indah tersebut buyar seketika, bahkan boleh dibilang kalau si hidung belang telah kena batunya.

Orang Jawa kuno pasti mengenal dengan istilah ‘thuk-mis’ atau bathuk klimis. Sebuah sebutan yang patut dikenakan kepada lelaki hidung belang. Mas Benyo adalah salah seorang yang menyandang sebutan tersebut. Jika melihat perempuan yang cantik, hasrat Mas Benyo untuk mendekat selalu yang menggebu-gebu.

Belum lama ini Mas Benyo mendapat kenalan baru. Seorang janda muda tanpa anak yang bernama Juminten. Sangat sesuai selera dengan Mas Benyo, Juminten tubuhnya sangat sintal dan berkulit kuning langsat. “Mbak Juminten, apakah kau berkenan andai jika besok malam aku yang main ke rumahmu?” tanya Mas Benyo melalui SMS. “Oke. Kenapa tidak? Asal yang tidak sampai larut malam saja soalnya Kakekku sangat marah jika hal itu sampai terjadi,” balas Juminten.

Keesokan malamnya Mas Benyo menepati kencan tersebut. Mengendarai sepedamotor kesayangannya dan mengenakan pakaian keren favoritnya, celana biru tua dan baju biru muda, menuju rumah Juminten. “Yuk, langsung masuk saja. Tidak ada siapa-siapa kok selain aku dan Kakekku,” ucap Juminten ketika yang menerima kedatangan Mas Benyo.

Dasar orang ‘blater’ atau sugih gunem, banyak omong, obrolan Mas Benyo mengalir bak kali banjir. Apa saja jadi bahan omongan. Rasanya baru saja yang duduk, tahu-tahu jam di tembok sudah yang menunjukkan angka sepuluh kurang sepuluh menit.

“Aduh, Mas sudah hampir mau jam sepuluh loh. Bukannya aku mau mengusirmu. Tapi sebaiknya Mas segera pulang ya. Ingat pesan Kakekku lho ya?” pinta Juminten. “Ah, apa hiya? Mungkin itu jarum jam kau saja yang berjalan terlalu begitu cepat.” Mas Benyo berusaha untuk mengulur-ulur waktu. Agar bisa untuk duduk berdua yang
lebih lama lagi.

“Nah tuh. Mas Benyo dengar apa nggak. Suara gemeretak gigi Kakekku. Itu pertanda beliau yang sudah marah besar,” ujar Juminten agak sewot. Tiba-tiba saja kordin yang membatasi ruang dalam dan ruang tamu tersibak. Mas Benyo kaget melihat sesosok jangkrong atau tengkorak manusia. Gigi-geliginya terdengar gemeretak. Spontan Mas Benyo melompat keluar rumah. Sampai di luar, tidak terlihat lagi rumah janda muda tanpa anak tersebut. Yang tampak hanyalah batu-batu nisan yang berserakan disana-sini.

Sumber : harianmerapi